(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Tips Penyediaan Pakan Budidaya Biota Laut

Admin dkpp | 05 Februari 2020 | 958 kali

Ketika Anda membudidayakan biota laut dalam keramba jaring apung (KJA), Anda harus menyediakan pakan budidaya biota laut. Pasalnya, biota laut akan terkurung dalam keramba dan tidak bisa bergerak bebas mencari pakan untuk memenuhi kebutuhannya dalam berkembang. 

Pakan budidaya biota laut yang bisa Anda berikan ada dua jenis, yaitu ikan rucah dan pakan buatan. Ikan rucah merupakan ikan kecil-kecil yang bisa Anda dapatkan di laut dan tidak memiliki nilai ekonomis jika dijual. Oleh karena itu, ikan kecil tersebut sering dimanfaatkan sebagai pakan ikan ternak.

Ikan rucah

Penggunaan ikan rucah sebagai pakan budidaya biota laut memiliki beberapa kekurangan. Salah satunya adalah ketersediaan dan harganya berfluktuasi. Biasanya, ikan rucah didapatkan dari hasil tangkapan nelayan. Oleh karena itu, jika para nelayan tidak mencari ikan, ketersediaan ikan rucah akan sedikit. Ikan rucah merupakan pakan segar sehingga Anda harus menyimpan pakan ini dengan baik seperti dalam cold storage atau freezer. Jika tidak, ikan ini akan membusuk.

Ikan rucah juga memiliki kekurangan ketika ikan tersebut terkontaminasi. Ikan yang terkontaminasi dapat menularkan penyakit pada ikan yang dibudidayakan. Penggunaan ikan rucah juga berpotensi mencemari lingkungan dan penggunaan ikan rucah secara besar-besaran sebagai pakan ikan budidaya dikhawatirkan memutuskan rantai makanan ikan besar di lautan.

Pakan buatan pelet

Berbeda dengan ikan rucah, pakan buatan memiliki harga yang cenderung lebih stabil, komposisi nutrisinya sudah terjamin, mudah untuk disimpan, dan potensi mencemari lingkungan terbilang kecil.

Jika benih belum terbiasa memakan pakan buatan seperti pelet, gunakan pakan moist pellet. Biota laut yang sudah terbiasa memakan moist pellet akan lebih mudah memakan pakan pelet kering. 

Pakan buatan moist pellet

Formula pembuatan moist pellet terdiri atas ikan rucah sebanyak 50 persen, tepung ikan 25 persen, tepung kepala udang 5 persen, tepung kedelai 5 persen, tepung terigu 8,5 persen, dedak halus 3 persen, minyak ikan + minyak kedelai (2:1) 1,5 persen, vitamin mix 1,5 persen, vitamin C 0,02 persen, mineral mix 0,5 persen, komposisi proksimat, dan kadar air 41—42 persen.

Komposisi proksimat terdiri atas protein kasar 47 persen, lemak 11 persen, abu 17 persen, serat kasar 2,9 persen, dan energi total 18,7 kal/kg.

Pemberian rutin

Pakan harus diberikan secara rutin dan terlarut agar biota laut dapat tumbuh dengan baik dan menghindari pakan yang terbuang sia-sia. Biota laut akan cenderung hidup di dasar sehingga gunakan pakan yang bisa tenggelam secara perlahan.

Sumber : https://www.pertanianku.com/tips-penyediaan-pakan-budidaya-biota-laut/