(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Ternyata Begini Pengangkutan Ikan yang Benar

Admin dkpp | 15 Januari 2020 | 11785 kali

Pengangkutan ikan dari lokasi budidaya hingga sampai ke tangan konsumen harus dilakukan dengan benar agar kualitas ikan tidak menurun. Terlebih yang dikirim adalah ikan hidup, seperti benih. Agar memudahkan pengangkutan ikan, Anda juga harus memerhatikan pengemasan yang dilakukan dengan benar agar tidak mengganggu kenyamanan ikan. 

Pengemasan berfungsi melindungi ikan agar tidak rusak, praktis dipindah-pindahkan, dan membuat ikan nyaman selama di perjalanan. Oleh karena itu, pengemasan harus dilakukan dengan hati-hati, terlebih pengemasan ikan hidup harus membuat ikan tetap bertahan hidup hingga sampai di lokasi tujuan.

Selain pengemasan, teknik pengangkutan juga tidak kalah penting. Pengangkutan dapat dilakukan melalui jalur darat, laut, dan udara, baik untuk ikan hidup maupun ikan yang sudah mati segar. Pengangkutan ikan jarak jauh sebaiknya melalui udara atau pesawat untuk mempersingkat waktu perjalanan. Namun, biaya pengangkutan menjadi lebih mahal. Selain itu, prosedur pengangkutan lewat udara lebih rumit ketimbang jalur-jalur lainnya.

Dalam pengangkutan ikan yang masih hidup harus memerhatikan beberapa hal berikut.
  1. Jenis ikan, ukuran ikan, dan kepadatan ikan yang akan memengaruhi sarana pengangkutan.
  2. Perhatikan kemasan pengangkut, tertutup atau terbuka.
  3. Jarak tempuh yang akan dilalui serta transportasi yang digunakan dan sistem kemasan.
  4. Suhu selama peroses perjalanan. Suhu harus dipertahankan, tingkat konsistensi mendekati suhu normal karena ketika terjadi perubahan suhu pada saat proses perjalanan akan membuat ikan stres. Untuk menjaga agar suhu tetap stabil, dapat menggunakan pecahan es batu yang diberikan di sekitar media.

Berikut panduan pengangkutan berdasarkan jenis ikan.

  1. Nila: pengangkutan nila sebaiknya menggunakan kemasan plastik tertutup. Untuk ukuran ikan 3—5 cm kepadatannya hanya 100 ekor, ikan berukuran 5—8 cm kepadatannya hanya 60 ekor, dan ikan berukuran 8—12 cm kepadatannya hanya 300 ekor.
  2. Lele: pengangkutan lele dapat menggunakan kemasan kantong plastik dengan sistem tertutup atau menggunakan jerigen dengan sistem terbuka. Ikan lele berukuran 8—12 cm kepadatannya hanya 250—350 ekor dalam satu wadah.
  3. Patin: pengangkutan ikan patin dapat menggunakan kantong plastik dengan sistem kemasan tertutup atau dengan drum 200 liter yang dilengkapi oksigen dengan sistem terbuka. Ikan patin berukuran 2—3 cm dapat diangkut dengan kemasan kantong plastik sebanyak 2.000 ekor saja, sedangkan yang menggunakan drum 200 liter dapat diangkut sebanyak 15.000—20.000 ekor.
  4. Belut: pengangkutan belut dapat menggunakan jerigen atau wadah plastik dengan sistem kemasan terbuka. Untuk semua ukuran belut, bisa diangkut dengan kepadatan mencapai 2/3—3/4 dari volume jerigen atau wadah plastik.
  5. Lobster air tawar: pengangkutan lobster air tawar yang berukuran 1—2 cm dengan kepadatan 500—1.000 ekor dapat menggunakan wadah kantong plastik dengan sistem kemasan tertutup.

Sumber : https://www.pertanianku.com/ternyata-begini-pengangkutan-ikan-yang-benar/