Permasalahan akan selalu ada pada setiap usaha termasuk dengan budidaya pembesaran lele. Hal ini merupakan suatu hal yang wajar karena kualitas lele sangat bergantung pada kualitas air dan lingkungan. Namun, jangan khawatir, setiap masalah pasti ada solusi. Sebelum timbul penyakit pada lele, ada baiknya dicegah dengan cara-cara berikut.
Sanitasi kolam
Sanitasi kolam dapat dilakukan dengan cara pengeringan, penjemuran, dan pengapuran kolam menggunakan kapur tohor atau kapur pertanian sebanyak 500 gram/m2 hingga 100 gram/m2 yang akan ditebar merata pada dasar kolam dan pada sekeliling pematang kolam.
Sanitasi peralatan dan perlengkapan
Sanitasi peralatan dan perlengkapan dapat dilakukan dengan cara merendam seluruh peralatan yang digunakan dalam larutan PK atau larutan kaporit selama kurang lebih 30 hingga 60 menit. Orang yang datang dari luar tempat budidaya pun sebaiknya tidak sembarangan memegang dan mencelupkan tubuhnya ke kolam sebelum dilakukan penyucihamaan.
Sanitasi ikan tebaran
Jika benih ikan lele yang sudah ditebar terlihat atau menampakkan tanda-tanda kelainan atau sakit, lele tersebut harus diambil dari kolam dan dikarantina untuk diobati. Benih yang akan ditebar harus dilakukan penyucihamaan terlebih dahulu sebelum ditebar ke dalam kolam.
Benih juga dapat direndam dahulu dalam cairan obat-obatan alami seperti ekstrak cairan sambiloto 25 ppm, ekstrak cairan rimpang kunyit 15 ppm, ataupun cairan daun dewa 25 ppm. Perendaman dapat berlangsung selama 30—60 menit.
Menjaga lingkungan tempat pembesaran ikan lele
Salah satu cara mencegah penyakit pada ikan lele, yaitu dengan menjaga lingkungan tempat pembesaran ikan lele berlangsung. Setiap kolam diusahakan selalu mendapatkan air yang baru dan masih segar saat jadwal penggantian air. Air tersebut sudah harus melewati sistem filtrasi. Bahan-bahan organik seperti sampah harus dicegah agar tidak masuk ke kolam.
SUMBER : https://www.pertanianku.com/ternyata-begini-cara-menghindari-penyakit-pada-lele/