(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Teripang Pasir, Salah Satu Teripang Bernilai Ekonomis Tinggi

Admin dkpp | 10 Februari 2020 | 1508 kali

Di Indonesia terdapat banyak jenis teripang, tetapi tidak semua jenis teripang tersebut bernilai ekonomi. Teripang pasir merupakan jenis teripang bernilai ekonomi sehingga jika dijual dapat mendatangkan keuntungan bagi para pembudidaya. 

Teripang ini biasa diolah menjadi lauk pauk yang lezat dan disukai oleh masyarakat. Oleh karena itu, komoditas ini bernilai jual di pasaran. Biasanya, teripang ini diperjualbelikan dalam bentuk awetan atau sudah kering.

Sebenarnya, belum banyak negara yang membudidayakan teripang. Di Indonesia, teripang yang sering dibudidayakan adalah teripang pasir yang biasanya dilakukan oleh masyarakat pesisir. Budidaya teripang di tepi pantai lebih hemat dan sederhana sehingga para nelayan tidak memerlukan biaya investasi yang besar.

Tubuh teripang ini mirip dengan mentimun dan memang biasanya disebut sebagai mentimun laut atau sea cucumber. Badannya berwarna abu-abu dengan pita putih atau kekuningan memanjang secara horizontal. Bagian bawah tubuhnya berwarna putih dan berbintik-bintik hitam.

Lokasi budidaya yang ideal adalah dasar perairan terdiri atas pasir, pasir berlumpur yang ditumbuhi lamun (seagrass), surut terendah air sedalam 40—80 cm, kecerahan air di atas 75 cm dan arusnya tidak teralu kuat, terlindung dari angin yang kencang, perairan tidak tercemar dan mudah dijangkau, serta salinitas antara 24—33 ppt dan bersuhu 25—30°C.

Wadah yang bisa digunakan adalah kurung tancap yang terbuat dari pagar bambu atau kayu.  Kurung tancap tersebut berlapis waring nilon ukuran mata 0,2 cm. Benih yang sebaiknya digunakan sehat dan tidak cacat. Jangan gunakan benih yang sudah mengeluarkan cairan berwarna kuning. Benih tidak boleh mengalami pengangkutan yang terlalu lama atau lebih dari satu jam dan dalam keadaan padat/tertumpuk dalam satu wadah. Pengangkutan benih sebaiknya dilakukan pada suhu rendah seperti pagi atau malam hari. Wadah pengangkutan harus diberi substrat pasir. 

Benih yang berukuran 40—60 gram dapat ditebar dalam satu kurung tancap sebanyak 5—6 ekor/m2. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada suhu air rendah. Benih yang akan ditebar harus diaklimatisasi terlebih dahulu.

Pakan yang digunakan dapat berupa mikroorganisme, seperti bakteri dan protozoa, jas benthos, mikro alga, dan detritus. Proses pemeliharaan akan berlangsung selama 4—5 bulan, teripang yang masih dalam bentuk benih diberikan pakan berupa kotoran ayam, kompos, atau campuran dedak yang diberikan satu minggu sekali.

Panen dapat dilakukan setelah teripang berukuran 300—500 gram. Panen lebih mudah dilakukan pada saat air surut rendah.

Sumber : https://www.pertanianku.com/teripang-pasir-salah-satu-teripang-bernilai-ekonomis-tinggi/