Varietas unggul baru kedelai Biosoy merupakan teknologi besutan Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) yang akan digunakan untuk meningkatkan produksi kedelai nasional. Ditjen Tanaman Pangan, Amirudi Pohan mengatakan bahwa tahun ini, Kementerian Pertanian menargetkan produktivitas dan produksi kedelai nasional naik minimal 7 persen per tahun.
“Perkiraan produksi kedelai tahun 2019 sebesar 358.627 ton, tahun 2020 ditargetkan meningkat 7 persen menjadi 383.371 ton,”
Upaya Kementerian Pertanian untuk mencapai target tersebut adalah dengan melakukan pengembangan kawasan kedelai di 21 provinsi. Dari 21 provinsi tersebut didapatkan luas lahan yang bisa ditanami kedelai berkisar 300.000 hektare.
“Untuk itu, yang kami butuhkan dari Balitbangtan tentu VUB, rekomendasi pemupukan, teknik pengendalian hama, dan yang tidak kalah penting adalah pendampingan teknologi,” ujar Amirudi.
Balitbangtan sudah menyediakan benih sumber kedelai Biosoy untuk tiga daerah, yaitu Cisarua, Kuningan, dan Majalengka. Benih tersebut akan dikembangkan lagi menjadi benih sebar agar bisa menghasilkan benih siap ditanam.
Biosoy adalah kedelai biji besar yang memiliki potensi hasil panen hingga 3,55 ton per hektare. Kedelai Biosoy hasil besutan Balitbangtan ini memiliki kelebihan berupa toleran terhadap penyakit karat dan batangnya yang berukuran besar serta kokoh.
Saat ini, kedelai Biosoy sudah dikembangkan di beberapa daerah, seperti Jawa Barat, Yogyakarta, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Jambi, Sumatera Utara, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Barat. “Yang terpenting saat ini adalah bagaimana benih yang disebarkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) nanti bisa ditanam di lahan yang tepat, tanah yang subur dan ketersediaan air yang cukup,” ujar Mastur selaku Kepala BB Biogen.
Sumber : https://www.pertanianku.com/teknologi-besutan-balitbangtan-untuk-meningkatkan-produksi-kedelai/