(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Tahapan Pembesaran Artemia

Admin dkpp | 18 Juli 2019 | 7091 kali

Sebagai salah satu pakan dengan harga yang lumayan, artemia digemari untuk diberikan kepada ikan ataupun hewan peliharaan air lainnya. Budidaya artemia pun cukup menjanjikan mengingat permintaannya yang cukup luas. Berikut ini tahapan pembesaran artemia yang bisa Anda lakukan. 

Memulai budidaya artemia bisa dilakukan dengan menetaskan telur menjadi bibit. Telur artemia bisa diperoleh dari telur yang sudah dikalengkan. Penetasannya pun dilakukan dengan meletakkannya dalam wadah dan diberi air laut sebagai habitat aslinya.

Jika sudah menetas menjadi bibit, Anda bisa melakukan pembesarannya dengan membuat wadah bak dari semen, plastik, kayu, ataupun fiberglass. Di bagian tengahnya, letakkan penyekat yang membujur sejajar dengan sisi panjang bak. Isi air pada bak dengan penambahan pembangkit arus air agar terjadi sirkulasi di dalam bak. 

Budidaya artemia memerlukan penyaringan air yang berkesinambungan. Tujuannya adalah untuk membersihkan bak dari kotoran yang tertimbun. Kotoran ini bila dibiarkan bisa menurunkan kadar oksigen dalam bak.

Anda bisa menyaring air dalam bak dengan kotak keping penyaring berbentuk persegi. Bagian pertama digunakan untuk pemasukan air, sedangkan bagian kedua digunakan untuk pengendapan kotoran. Kemiringan dipasang pada 40 derajat.

Jika seluruh rangkaian bak sudah dibuat, Anda bisa memelihara artemia dengan menyiapkan air yang digunakan sebagai media budidaya. Air ini berasal dari air laut yang disesuaikan kembali kadar garamnya. Kadar garam optimal untuk air budidaya ini adalah 5 per milimeter. Tingkat keasaman bisa diatur dengan penambahan NaHCO3 sebanyak 2 gram per liter.

Jika di alam artemia mendapat asupan nutrisi dari ganggang, bakteri, dan jasad renik, saat budidaya Anda bisa memberikan pakan berupa jenis pakan budidaya. Mulai dari bekatul, tepung terigu, tepung beras, ragi roti, dan banyak jenis lainnya. Pakan ini diberikan untuk menunjang pertumbuhan artemia agar lebih cepat besar.

Bukan sembarang bekatul, bekatul yang diberikan sebagai pakan artemia pun perlu diperhatikan lagi. Caranya dengan mengayak bekatul dengan air garam. Campurkan 1 liter air garam dengan bekatul halus sebanyak 75—150 gram. Saring terlebih dahulu dengan saringan, baru bisa diberikan kepada artemia. Perhatikan tingkat kekeruhan kolam saat pemberian pakan.

Dalam waktu dua minggu, ukuran artemia akan menjadi 8 milimeter. Tandanya, artemia sudah dewasa dan bisa dipanen. Cara penangkapan artemia dilakukan dengan mematikan aerasi hingga kadar oksigennya turun. Artemia akan naik ke permukaan dengan sendirinya untuk bernapas. Saat inilah, sebaiknya Anda segera melakukan penyerokan dengan seser dari kain halus. Artemia hasil panen siap diberikan kepada peliharaan atau disimpan dalam lemari es untuk dijual.

Sumber : https://www.pertanianku.com/tahapan-pembesaran-artemia/