(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Tahapan Budidaya Ikan Dewa: Pembenihan

Admin dkpp | 26 Juni 2019 | 5261 kali

Tahapan budidaya ikan dewa hampir sama seperti ikan budidaya lainnya. Ikan dewa akan mengalami tahapan pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Berikut ini tahapan pembenihan ikan dewa yang sebaiknya Anda tahu. 

Ikan dewa biasa bertelur hingga 1.000 telur per indukan. Jumlah ini sangat sedikit bila dibandingkan dengan ikan mas yang bisa bertelur hingga 10.000 telur, walaupun masih sesama ikan air tawar.

Telur-telur tersebut diletakkan di dalam akuarium untuk ditetaskan. Telur hasil pemijahan tersebut akan mengalami beberapa tahap pengembangan. Perlakukan yang diberikan pun tidaklah sama.

Dalam waktu empat hari setelah dimasukkan ke akuarium, telur akan menetas menjadi anak ikan dengan ukuran yang sangat kecil. Anakan ikan ini tidak usah diberi pakan apa pun hingga usianya menginjak 7—11 hari setelah menetas.

Setelah menginjak usia 7 hari, anakan ikan baru diberi pakan. Sebaiknya, Anda memberikan pakan berupa artemia, sejenis udang yang hidup planktonik di pesisiran. Artemia sering dianggap plankton yang hidup pada suhu 25—30 derajat Celcius.

Pemberian pakan ini dilakukan dalam kurun waktu 3—5 jam sekali. Hal ini agar nutrisi anakan ikan bisa terpenuhi, tapi tidak terlalu banyak sehingga pakan ikan pun tidak mengendap dan mengotori kolam atau akuarium.

Panen larva anakan ikan bisa dilakukan jika usianya sudah mencapai 17—21 hari sejak telur ditebar pertama kali. Jika sudah memasuki fase ini, benih ikan pun siap mengalami fase pendederan.

Fase pendederan ikan sebaiknya dilakukan di kolam terpisah. Kolam yang dibutuhkan berukuran lebih besar. Begitu pula saat tahapan pembesaran hingga siap panen, ikan dewa dibesarkan di dalam kolam pembesaran.

Ikan dewa sendiri memiliki nama ilmiah Neolissochilus soro. Ikan ini dikonsumsi secara luas di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Ikan ini dikenal dengan nama soro dalam bahasa Sunda, waderdalam bahasa Jawa, garing/gadis dalam bahasa Sumatera Barat, dan juga kancera atau kancra.

Ikan ini tumbuh dengan panjang rata-rata 1 meter. Ikan dewa memiliki ciri badan yang memanjang dan pipih. Budidaya ikan dewa bisa dilakukan di dataran tinggi dengan suhu di bawah 26 derajat Celcius, termasuk pada tahapan pembenihan tersebut.

Sumber : https://www.pertanianku.com/tahapan-budidaya-ikan-dewa-pembenihan/