(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Siklus Hidup Sidat Susah Dikembangbiakkan

Admin dkpp | 30 Desember 2019 | 2520 kali

Sudah banyak penangkaran ikan sidat yang tersebar. Namun, nyatanya sidat susah dikembangbiakkan. Oleh karena itu, permintaan terhadap ikan ini selalu sulit dipenuhi 

Sekilas sidat memang mirip dengan belut. Namun, sidat sangat berbeda dari belut. Sidat memiliki sirip di beberapa bagian tubuhnya yang tidak dimiliki oleh belut. Di beberapa daerah, sidat memiliki nama panggilan yang berbeda-beda, seperti ikan uling, ikan moa, ikan lubang, ikan larak, ikan pelus, ikan lembu, ikan gateng, ikan denong, ikan mengaling, ikan lara, ikan luncah, dan masih banyak sebutan lainnya.

Sidat masih memiliki kemiripan dengan ular, yakni tidak memiliki anggota tubuh untuk bergerak sehingga sidat bergerak mengandalkan gerak tubuhnya yang panjang serta licin. Sidat juga memiliki sisik yang membentuk gambar mozaik seperti anyaman bilik.

Sidat tumbuh besar di perairan air tawar. Ketika sudah dewasa dan sudah mampu hidup sendiri, ia akan kembali ke laut untuk melakukan pemijahan. Berikut siklus hidup sidat susah dikembangbiakkan.

Stadium larva

Larva sidat yang baru saja dihasilkan oleh induk akan hidup dan berkembang biak di laut. Larva sidat akan berbentuk daun lebar, tembus cahaya, dan disebut sebagai leptocephalus. Larva ini akan hidup sebagai plankton yang terbawa arus samudera hingga mendekati bibir pantai.

Stadium elver

Selanjutnya pada stadium elver, sidat akan ditemui di dekat pantai atau muara sungai. Panjangnya sekitar 5—7 cm dan transparan. Sidat pada tahap ini sering ditangkap oleh nelayan dan dijadikan sebagai bahan baku terasi.

Stadium yellow-eel

Sidat pada stadium ini dapat dijumpai di sungai-sungai atau danau. Punggungnya berwarna kelabu, cokelat, dan kekuning-kuningan. Kandungan lemak pada sidat ini masih sebesar 5—15 persen saja. 

Stadium silver-stage­

Pada stadium ini, ukuran sidat sudah terbilang dewasa dan maksimal. Sidat sudah siap kembali bermigrasi ke laut untuk berkembang biak. Sosoknya pun sudah berubah, warnanya sudah berbeda dari stadium yellow-eel.Tubuhnya sudah memiliki cadangan lemak sebanyak 25—29 persen. Cadangan lemak tersebut digunakan sebagai sumber energi pada saat sidat melakukan migrasi.

Alat kelamin sidat akan matang ketika sudah tujuh tahun hidup di air tawar. Agar kelaminnya matang sempurna, sidat jantan dan betina akan melakukan migrasi ke laut. Seekor induk sidat dapat menghasilkan telur hingga jutaan butir telur. Setelah melakukan pemijahan, induk akan mati

Sumber : https://www.pertanianku.com/siklus-hidup-sidat-susah-dikembangbiakkan/