(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Proses Ganti Kulit Lobster air Tawar

Admin dkpp | 02 Maret 2020 | 7518 kali

Ganti kulit atau moulting merupakan proses alamiah yang terjadi pada lobster air tawar. Lobster air tawar merupakan hewan kerangka luar (eksoskeleton) memerlukan proses mengganti kerangkanya tersebut pada saat tubuhnya semakin membesar. Ganti kulit lobster air tawar dilakukan dengan keluar dari kerangka lamanya dan membentuk kerangka baru dengan bantuan kalsium yang didapatkan dari pakannya.  

Proses ganti kulit lobster pertama kali terjadi pada saat seminggu setelah burayak (anak lobster) melepaskan diri dari indukannya. Proses ini akan terus berlangsung beriringan dengan pertumbuhan umur serta tingkat laju pertumbuhan tubuh lobster. Semakin baik pertumbuhannya, proses pergantian kulit akan sering berlangsung.

Pada fase juvenil, pergantian kulit bisa berlangsung setiap 10 hari sekali. Ketika lobster sudah dewasa, pergantian kulit terjadi sebanyak 4—5 kali dalam satu tahun. Sementara, induk yang masuk dalam masa pemijahan, proses ganti kulit hanya berlangsung sebanyak 1—2 kali dalam satu tahun.

Seperti hewan lainnya, proses ganti kulit lobster terbilang cukup rumit. Proses ini harus melalui berbagai proses-proses yang bersifat hormonal. Ada dua jenis hormon yang berpengaruh terhadap proses ganti kulit, yaitu hormon ecdysis dan MIH (moult inhibiting horomone).

Hormon ecdysis berperan untuk memacu proses pergantian kulit, sedangkan hormon MIH berfungsi untuk menghambat proses pergantian kulit. Kedua hormon tersebut dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Oleh karena itu, Anda harus memanipulasi kondisi lingkungan agar hormon ecdysis berperan dan hormon MIH tidak bisa berperan. Dengan begitu, proses pergantian kulit menjadi lebih cepat.

Salah satu teknik mengurangi hormon MIH adalah ablasi, yaitu pemotongan salah satu mata lobster air tawar. Hormon MIH terletak pada batang mata lobster air tawar sehingga pemotongan mata tersebut bisa menghilangkan hormon MIH dan proses pergantian kulit bisa berjalan dengan lancar. 

Untuk membentuk cangkang baru, lobster akan membutuhkan kalsium. Lobster akan menyerap kalsium yang berada pada cangkang lamanya dengan organ khusus yang terdapat di tubuh lobster dan disebut sebagai gastrolith. Selain kalsium, lobster juga akan mengalami proses mineralisasi untuk membentuk selaput baru menggunakan kalsium yang diserap dari lingkungan tempat tinggalnya.

Kebutuhan mineral untuk proses mineralisasi bisa diambil dari pakan yang dikonsumsi oleh lobster air tawar. Selain itu, pada proses pergantian kulit, lobster akan kehilangan 90 persen kalsiumnya sehingga membutuhkan asupan pakan yang berkualitas. Selama proses ini berlangsung, lobster cenderung tidak aktif dan lebih memilih berdiam diri dalam persembunyiannya.

 Sumber : https://www.pertanianku.com/proses-ganti-kulit-lobster-air-tawar/