(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Populasi Ikan Kerapu Semakin Menurun, Apa yang Harus Dilakukan?

Admin dkpp | 23 Mei 2019 | 1403 kali

Populasi ikan kerapu yang termasuk jenis ikan karang di perairan Indonesia terus menurun dan terancam habis. Itu karena habitat mereka rusak akibat bom ikan, racun, dan limbah industri. Padahal, permintaan ikan kerapu dari luar negeri terus meningkat setiap tahun. Penyebab lain dari menurunnya populasi ikan kerapi ialah ikan yang masih muda pun ikut dijual sehingga mata rantai perkembangbiakan terputus.Menurut Direktur Pemasaran Luar Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan Saut P. Hutagalung, permintaan ikan kerapu terbanyak berasal dari Hongkong, Cina, Taiwan, dan Korea. Permintaan itu bahkan terus meningkat setiap tahun sejak 1998. “Nilai ekspor ikan kerapu Indonesia pada 2009 mencapai 58,7 juta dolar Amerika Serikat (AS) dengan volume sebanyak 78.000 ton . Pada 2010, ekspor meningkat menjadi 94 juta dolar AS dengan volume sebanyak 123.000 ton. Tahun ini bisa meningkat lagi 15 persen,” .Permintaan tinggi itulah yang menyebabkan penangkapan ikan karang secara besar-besaran terus dilakukan. Banyak nelayan yang menggunakan bom ikan atau racun sianida untuk memperoleh ikan dengan jumlah lebih banyak dan mengakibatkan habitat ikan karang rusak. Kerusakan habitat ikan kerapu itu sebagian besar terjadi di perairan Indonesia bagian barat dan tengah. Namun, perairan bagian timur pun yang relatif masih bersih, kini perlahan mulai rusak.Saut mengatakan, Indonesia dan negara anggota Asia Pasific Economic Cooperation (APEC), khususnya importir ikan kerapu, sedang membahas penerapan aturan penangkapan dan penjualan ikan.Aturan itu akan membatasi bahwa hanya ikan kerapu dewasa yang boleh dijual. Hal ini dilakukan untuk menjaga populasi ikan.