(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Panduan Singkat Beternak Kutu Air

Admin dkpp | 30 September 2019 | 5378 kali

Salah satu jenis makanan ikan hias yang populer adalah kutu air. Kutu air mampu memenuhi kebutuhan nutrisi berupa protein untuk ikan hias hingga 66 persen dengan kadar lemak 6 persen. Namun, bila Anda terus-menerus membeli pakan ini dalam jumlah banyak tentunya akan merogoh kantong cukup dalam. Solusinya, Anda dapat beternak kutu air secara mandiri. 

Pencinta ikan hias yang melakukan budidaya kutu air, salah satu tujuannya adalah menekan biaya pakan. Kutu air yang banyak diternakkan, yaitu jenis daphnia dan moina. Keduanya merupakan jenis udang renik dari ordo Caldocera.

Ciri utama yang membedakan keduanya adalah ukuran, warna, dan bentuk. Daphnia memiliki ukuran 1—5 milimeter. Warna tubuh kutu air daphnia adalah cokelat kemerahan. Bentuk daphnia yang menjadi ciri khas adalah dua antenanya dan bentuk ekor yang meruncing. 

Kutu air moina memiliki ukuran yang lebih kecil ketimbang daphnia. Ukuran moina hanya 0,9—1,8 milimeter. Warnanya hampir sama, yakni cokelat kemerahan. Ciri fisik moina dapat dikenali dari adanya rambut getar atau silia di bagian perutnya yang berjumlah 10 buah. Di bagian punggung moina juga terdapat rambut kasar.

Di alam, kedua jenis kutu air ini bercampur sehingga sulit dibedakan. Anda dapat beternak kutu air menggunakan dua jenis kutu air sekaligus. Keduanya berhabitat di air tawar seperti danau atau rawa.

Untuk memperoleh bibit keduanya, Anda dapat mengunjungi Balai Benih Ikan Air Tawar (BBAT). Anda juga dapat mencari sendiri bibit kutu air ini di danau, kolam, waduk, sawah, hingga parit menggunakan jaring halus.

Gunakan kolam tanah atau kolam semen dengan dasar tanah sebagai wadah budidaya. Sebelum digunakan, kolam ini harus kering. Caranya, dengan menjemur selama 2—3 hari. Kemudian, berikan kapur untuk menetralkan pH tanah dengan dosis 1—2 kilogram per meter kuadrat. 

Pupuk ditaburkan sebagai pakan bagi plankton yang nantinya akan disantap oleh kutu air. Jenis pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk kandang dengan dosis 2 kilogram per meter kuadrat. Diamkan selama 3—5 hari.

Genangi kolam dengan air sedalam 30 cm selama 2—4 hari. Setelah air berubah menjadi cokelat kehijauan, penuhi kolam hingga ketinggian 50—60 cm. Kolam yang sudah ditumbuhi oleh plankton tersebut siap ditaburi bibit kutu air.

Masukkan bibit kutu air ke kolam dan diamkan selama satu minggu. Akan tampak warna kemerahan pada permukaan kolam tanda kutu telah berkembang. Kutu dapat dipanen pada 7—11 hari setelah ditebar. Panen dilakukan dengan jaring halus.

Daphnia dapat berusia hingga 34 hari setelah menetas. Sementara, moina berusia 32 hari. Sebelum diberikan kepada ikan, sebaiknya kutu air dibersihkan terlebih dahulu.

Sumber : https://www.pertanianku.com/panduan-singkat-beternak-kutu-air/