Labu siam merupakan salah satu sayuran yang kerap dijadikan sebagai lalapan atau campuran tumisan sayuran. Meksipun sering dijadikan bahan sekunder, penggunaan labu siam cukup tinggi. Hal ini disebabkan oleh rasanya yang lezat serta kemudahannya dalam mengolah. Selain itu, kandungan gizi yang terkandung juga bermanfaat untuk tubuh.
Labu siam sebenarnya bisa Anda tanam sendiri karena sayuran ini bisa tumbuh di dataran rendah hingga dataran tinggi. Tanaman ini bisa tumbuh secara optimal pada tempat berhawa sejuk dan lembap seperti pegunungan.
Tanah yang sebaiknya dipilih adalah tanah subur, gembur, pH sebesar 5—6, dan ketersediaan air cukup. Sayuran ini cocok ditanam pada akhir musim hujan. Namun, tanaman ini tetap bisa ditanam pada musim kemarau asal diberikan air yang cukup.
Tanaman ini termasuk tanaman merambat atau agak memanjang sehingga bisa dibudidayakan di pekarangan rumah, biasanya ditanam di dekat kolam. Batang tanaman panjang tetapi kecil, sistem perarakaran tunggal dengan akar samping yang agak dalam dan kuat. Tanaman ini bersifat tahunan sehingga bisa bertahan cukup lama.
Sebelum bibit tanaman dipindahkan ke lahan, buatlah lubang tanam terlebih dahulu dengan ukuran 50 cm × 50 cm dan sedalam 40 cm. Berikan jarak antarlubang 3 m dan antarbaris 5 m. Lubang tersebut diberikan pupuk kandang yang sudah matang sebanyak 3—5 kg. Setiap satu lubang ditanami satu buah bibit, lalu tutupi lubang dengan tanah tipis-tipis hingga rata.
Tanaman yang sudah tumbuh mencapai 50 cm harus dibuatkan para-para yang terbuat dari bambu setinggi 1,5—2 m. Tanaman akan berbunga betina setelah dua bulan masa tanam. Bunga tersebut biasanya akan menjadi buah. Berikan pupuk buatan berupa Urea sebanyak 10 gram dan TSP 15 gram per tanaman saat tanaman berumur satu bulan. Pupuk tersebut diberikan di sekeliling batang sejauh 5 m.
Tanaman perlu dipelihara agar menghasilkan buah yang bisa Anda nikmati. Pemeliharaan tanaman hanya cukup dengan mengatur jalar tanaman di atas para-para, memangkas tanaman yang terlalu gemuk, dan memangkas daun jika tumbuh terlalu lebat. Tanaman juga harus dilindungi dari serangan hama dan penyakit.
Hama yang biasanya menyerang adalah hama oteng-oteng yang menyebabkan daun berlubang. Atasi hama tersebut dengan insektisida Decis 2,5 EC 0,2 persen.
Panen pertama sudah bisa dilakukan saat tanaman sudah berumur tiga bulan atau sudah penuh padat dan warnanya agak keputih-putihan. Buah yang terlambat dipanen akan menghasilkan rasa yang kurang sedap. Produktivitas tanaman ini bisa mencapai 150 kg per tanaman per tahun jika mendapatkan perawatan yang baik.
Sumber : https://www.pertanianku.com/mudah-menanam-labu-siam-di-rumah/