(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Modal Nol Hanya dengan Kol untuk Budidaya Kutu Air

Admin dkpp | 28 Maret 2019 | 87370 kali

Tahukah Anda, ternyata banyak yang membudidayakan kutu air untuk dimanfaatkan sebagai pakan alami ikan. Terutama anak ikan atau yang biasa dikenal dengan burayak, khususnya ikan air tawar seperti ikan cupang, guppy, ikan molly, benih ikan lele, gurami, nila dan sebagainya. Menariknya, Anda tak perlu mengeluarkan modal besar untuk budidaya kutu air

Kutu air menjadi makanan alami terbaik karena kandungan proteinnya yang cukup tinggi (kurang lebih 66 persen), tetapi rendah kandungan lemak (6 persen) sehingga sangat bagus untuk pertumbuhan ikan. Bagi Anda yang tertarik membudidayakan kutu air, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda terapkan.

1. Siapkan kol 

Gunakan kol yang hampir membusuk dan bisa dengan mudah Anda dapatkan di pasar. Dengan kol yang sudah membusuk, akan lebih mudah mendatangkan kutu air dibanding menggunakan kol yang masih segar.

2. Siapkan wadah

Wadah yang akan digunakan untuk melakukan budidaya kutu air disesuaikan dengan skala atau banyaknya budidaya yang akan dilakukan. Apakah sekadar untuk menyediakan makanan ikan kita sendiri atau juga direncanakan untuk dijual. Sebagai wadah budidaya, bisa digunakan drum, baskom atau membuat kolam dari terpal. Syarat yang lebih wajib dipenuhi adalah wadah yang memiliki lebar dan panjang. Bukan wadah yang memiliki tinggi. 

Mengisi air

Masukkan air yang sudah diendapkan terlebih dahulu ke wadah. Pengisian air tidak bisa dilakukan sembarangan. Lakukan pengisian air secukupnya, jangan terlalu tinggi atau penuh karena akan tidak bagus untuk kutu air.

4. Masukkan kol

Sebagai langkah awal, kol yang sudah didapatkan dicuci terlebih dahulu sampai bersih dari kotoran yang menempel. Masukkan kol yang sudah dicuci ke wadah.

Proses budidaya kutu air

Diamkan kol yang sudah dimasukkan dalam wadah tersebut selama kurang lebih satu minggu. Dalam masa itu, kol akan membusuk dan air akan berubah menjadi hijau kehitaman karena kotoran dari kol. Namun jika dibiarkan, lama-lama air akan menjadi jernih kembali karena terjadi proses pengendapan. Kotoran dari kol akan turun dan penampakan air akan kembali bening. Inilah saatnya bisa dilihat ribuan kutu air berenang.

Perlu dipastikan, intensitas sinar matahari yang didapatkan. Wadah budidaya kutu air harus terhindar dari sinar matahari langsung karena akan mengacaukan proses perkembangan dan pertumbuhan bibit kutu air. Tutup wadah budidaya.

Risiko yang mungkin terjadi jika wadah dibiarkan terbuka akan menjadi sarang nyamuk dan berisi larva nyamuk. Meskipun ada sisi lain yang menguntungkan bahwa selain kutu air, larva nyamuk adalah tambahan makanan juga untuk burayak.

Sumber : https://www.pertanianku.com/modal-nol-hanya-dengan-kol-untuk-budidaya-kutu-air/