(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Meraup Omzet Rp100 Juta dari Budidaya Ikan Nila Merah

Admin dkpp | 22 Agustus 2019 | 2851 kali

Seorang pria bernama Dadang Kusdinar asal Desa Tanggulun Barat, Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat sukses dan berhasil berkat usaha perikanan yang ia jalankan. Pada awalnya Dadang tidak memiliki keahlian khusus di bidang perikanan, tetapi berkat kerja kerasnya ia yakin bisa menjalankannya dengan baik dan hasilnya sangat memuaskan. 

Saat memulai usaha, Dadang menggelontorkan Rp10 juta sebagai modal awal. Kini Dadang mampu meraup omzet Rp100 juta dari panen ikan nila merah.

Background pendidikan saya adalah SMA, saya pun dulu mendapatkan pengetahuan biologi ikan nila merah dari ayah saya. Jadi saya hanya meneruskan usaha budidaya ikan nila ayah saya,” tutur Dadang.

Selain omzet yang menggiurkan, Dadang tertarik membudidayakan nila merah karena ikan air tawar tersebut memiliki kelebihan dibanding komoditas ikan konsumsi lain. Menurut Dadang, nila merah memiliki daging yang kenyal dan gurih serta memiliki kandungan protein tinggi yang baik bagi pertumbuhan.

“Kelebihan itu yang membuat nila merah lebih laku di pasar, jadi saya tertarik membudidayakannya,” papar Dadang.

Uang Rp10 juta yang Dadang jadikan sebagai modal, ia belikan 800 ekor benih nila merah, pakan dan peralatan. Benih tersebut Dadang tebar di 2 kolam berukuran 1.600 m2. Dalam 60 hari ke depan, aku Dadang, nila siap panen dengan bobot 10 gram per ekor. Guna mengembangkan usahanya, Dadang pun dengan cermat memutar omzetnya yang diraupnya untuk membeli 25 kolam pembesaran nila baru.

“Membudidayakan nila merupakan bisnis yang luar biasa, dari nila kehidupan ekonomi saya berkembang pesat menjadi lebih baik,” tutur Dadang.

Dadang melihat prospek usaha budiaya nila merah ke depannya masih sangat bagus, apalagi kebutuhan ikan nila selalu ada meskipun saat ini persaingan terbilang lumayan. Untuk menghadapinya, selain menghasilkan ikan nila yang berkualitas, Dadang terus meningkatkan mutu pelayanan, misalnya memberikan garansi selama seminggu untuk memastikan ikan tetap hidup usai pengiriman.

Sumber : https://www.pertanianku.com/20149-2/