Berbagai jenis pakan bagi ikan budidaya digunakan untuk menunjang kualitas dan kuantitas ikan. Tak terkecuali dengan penggunaan artemia sebagai pakan. Udang berukuran mini ini memiliki kandungan yang baik bagi perkembangan ikan konsumsi sehingga banyak dimanfaatkan sebagai pakan yang bergizi.
Artemia adalah jenis ikan yang primitif. Udang yang berukuran sangat kecil ini hidup di pesisiran yang memiliki kadar garam cukup tinggi. Hewan air ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik pada suhu 25—30 derajat Celcius.
Dinamai udang yang sangat kecil karena ukuran tubuh artemia dewasa hanya berkisar 1—2 cm. Beratnya pun sangat ringan, yakni hanya 10 miligram per ekornya. Di alam, artemia menyantap berbagai sisa renik dari jasad hidup yang hancur, ganggang berukuran renik, bakteri, dan cendawan untuk memenuhi nutrisi tubuhnya.
Seiring berkembangnya zaman dan pengolahan pakan bagi ikan budidaya, artemia pun digemari sebagai sumber protein bagi ikan tersebut. Artemia yang dijadikan pakan adalah artemia dewasa, yakni yang sudah berusia 2 minggu setelah penetasan.
Ada dua jenis perkembangbiakan artemia di alam bebas, yakni secara biseksual dan patenogenetik. Perkembangbiakan yang pertama dengan perkawinan induk betina dan jantan. Sementara, yang kedua dilakukan dengan dirinya sendiri tanpa adanya perkawinan.
Artemia dibudidayakan dengan bertelur dan beranak. Jika lingkungan cukup mendukung perkembangannya, artemia bisa berkembang biak dengan beranak. Sementara, bila ia berada di lingkungan yang kurang mendukung, artemia akan bertelur. Jika Anda berniat membudidayakan artemia, salah satu pakan yang bisa digunakan untuk pembesaran artemia adalah bekatul. Setelah 2 minggu, artemia akan mencapai panjang 8 milimeter dan tergolong artemia dewasa yang sudah bisa digunakan untuk pakan ikan. Apakah Anda tertarik dengan bisnis budidaya artemia yang satu ini?
Sumber : https://www.pertanianku.com/mengenal-artemia-sebagai-pakan-ikan-yang-mudah-dan-murah/