(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Magot, Pakan Ikan Berprotein Tinggi Sekaligus Pengendali Sampah Organik

Admin dkpp | 24 April 2020 | 3183 kali

Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang merupakan sumber protein tinggi sehingga sangat diharapkan tersedianya produk ikan yang berkualitas. Ikan berkualitas bisa ditentukan berdasarkan dari cara pemeliharaan serta pakan yang diberikan. Magot merupakan pakan ikan berprotein tinggi. Pakan tersebut berbentuk seperti larva yang memakan sampah organik dan diolah menjadi protein yang tersimpan dalam tubuhnya. 

Komposisi biaya pakan dalam proses pemeliharaan memakan hampir 60—70 persen dari total biaya produksi. Hal ini menyebabkan para peternak untuk pintar-pintar memilih bahan pakan yang baik tanpa mengeluarkan anggaran yang berlebih. Tingginya biaya pakan menjadi konsentrasi para pakar untuk menyiapkan teknologi inovasi pakan ikan yang menarik untuk diaplikasikan.

Inovasi tersebut harus diadakan di tengah kondisi harga tepung ikan melambung tinggi secara global. Tepung ikan merupakan bahan utama pembuatan pakan buatan pabrik yang diberikan untuk ikan budidaya. Namun, pemanfaatan tepung ikan yang terlalu banyak juga akan menimbulkan risiko. Selain itu, FAO sudah mengeluarkan kebijakan yang mengatur porsi penggunaan tepung ikan dalam pembuatan pakan ikan.

Berbagai upaya untuk menggantikan peran tepung ikan telah dilakukan dengan bahan-bahan lain seperti tepung kedelai, bungkil kelapa sawit, tepung keong, tepung bulu, dan lain-lain. Namun, hal tersebut masih terkendala pada jumlah yang terbatas. Salah satu alternatif yang bisa dicoba oleh para pembudidaya adalah memanfaatkan sampah organik. Dalam sampah organik masih terdapat banyak nutrien bergizi yang masih bisa diolah kembali menjadi pakan. Jumlah sampah organik di Indonesia sendiri sangat banyak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencatat jumlah sampah organik sebesar 60 persen dari total sampah yang dihasilkan oleh penduduk Indonesia setiap harinya. Hal tersebut tentu bisa menjadi potensi untuk diolah kembali dengan biokonversi. Biokonversi merupakan proses transformasi, merombak, dan menghancurkan nutrien dalam sampah organik dengan bantuan larva menjadi protein baru. 

Larva tersebut disebut dengan magot, pakan ini sudah diakui secara internasional. Magot merupakan larva dari serangga Hermetia illucens atau lebih dikenal dengan istilah black soldier fly (BSF). Serangga ini berbeda dengan lalat hitam yang biasa hinggap di sampah. Larva lalat hitam hanyalah membawa penyakit, sedangkan larva serangga BSF dapat merombak sampah organik dan meningkatkan kesuburan tanah.

Akan sangat banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan dari budidaya magot. Selain dapat menghasilkan pakan ikan berprotein tinggi, Anda juga bisa mengurai sampah organik yang selalu dihasilkan setiap hari dari rumah tangga. Penjelasan lebih lanjut mengenai budidaya magot bisa Anda baca dalam buku Magot: Pakan Ikan Protein Tinggi dan Biomesin Pengolah Sampah Organik.

Sumber : https://www.pertanianku.com/magot-pakan-ikan-berprotein-tinggi-sekaligus-pengendali-sampah-organik/