Di Bagian selatan pulau bali, terdapat sebuah Desa kecil di pinggir pantai. Semua orang menyebutnya dengan Desa Pemuteran. Desa ini dulunya adalah desa tandus yang para penduduknya hanyalah bermata pencaharian sebagai seorang nelayan. Di tahun 80-an, orang-orang desa pemuteran bali yang bekerja sebagai nelayan selalu mencari ikan dengan merusak terumbu karang. Mereka menggunakan BOM ikan untuk menangkap ikan secara masal tanpa peduli dengan lingkungan terumbu karang yang akhirnya merusak terumbu karang di pantai tersebut.
Namun di tahun 2000, didirikan sebuah komunitas Karang Lestari oleh para penduduk setempat. Pelopornya adalah seorang tokoh masyarakat yang bernama I Gusti Agung Prana yang mulai sadar betapa pentingnya lingkungan terumbu karang di desa Pemuteran Bali. Beliau mulai mengajarkan masyarakat betapa pentingnya lingkungan bagi manusia terutama lingkungan di bawah laut. Berkat kerja keras beliau, perlahan-lahan masyarakat mulai sadar dengan tindakan mereka yang salah dalam menangkap ikan.
Komunitas ini mengajak para nelayan untuk tidak kembali merusak terumbu karang dan harusnya menjaga terumbu karang tersebut. Komunitas ini kembali melakukan rehabilitas terumbu karang yang dirusak dengan teknik baru. Mereka menenggelamkan beberapa rumpon (rumah ikan buatan) dengan dialiri listrik bertegangan rendah ke dalam laut sedalam 7-12 meter. Listrik ini fungsinya untuk mempercepat pertumbuhan terumbu karang hingga 6X dari pertumbuhan biasanya. Selain rumpon, juga ditenggelamkan beberapa arca atau patung khas bali. Alhasil sampai saat ini, wisata bawah laut di desa pemuteran menjadi sangat populer.
Kemudian seiring dengan berjalannya waktu, Desa Pemuteran bali ini dikenal sebagai desa wisata yang sangat indah dan menawan. Hasil kerja keras yang tidak sia-sia dari I Gusti Agung Prana dalam memelihara lingkungan sekitar desanya. Pencapaian terumbu karang disana sangat mengaggumkan, tercatat 80% dari jenis terumbu karang di indonesia ada di Pantai Pemuteran. Bentuknya pun sangat beragam, ada yang seperti jamur, seperti ilalang dan masih banyak lagi. Juga terdapat ikan-ikan kecil yang berenang dan bersembunyi di terumbu karang ini. Sungguh pemandangan yang sangat menakjubkan.
Beberapa penghargaan pun telah diperoleh Desa Pemuteran baik nasional maupun internasional, Kawasan yang terkenal dengan terumbu karang hasil teknologi Biorock itu makin mendunia setelah Lonely Planet menempatkan Pemuteran, Bali, di posisi 7 besar untuk kategori Top 10 Lonely Planet Terbaik Asia 2016. Sebelumnya Pemuteran mendapatkan penghargaan dari UNWTO 2015, sebagai daerah konservasi bawah laut yang menakjubkan.
Pengukuhan Pemuteran sebagai salah satu dari Top 10 Lonely Planet Asi 2016, bukan hal yang mudah. Penghargaan ini diberikan berdasarkan rekomendasi ratusan ide yang disampaikan tim dari penulis, blogger, pengguna sosial media, hingga wisatawan. Meraka mengacungi jempol keindahan, keasrian, kelestarian Pemuteran.
Sumber:
http://wisatabaliutara.com
http://bisniswisata.co.id
Download disini