Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo melakukan kunjungan ke kawasan budidaya ikan nila di Desa Tetey, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara. Dalam kunjungan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan mengungkapkan KKP hadir untuk pelaku usaha perikanan dan bersama-sama memajukan budidaya ikan nila dan ikan air tawar lainnya.
“Permasalahan seperti pemasaran produk perikanan, baik budidaya maupun tangkap telah kami carikan solusinya, yakni dengan menggandeng Kementerian BUMN untuk mencakup hasil produksi. Melalui Perindo, Perinus maupun Kliring Berjangka, kami yakin hasil produksi perikanan dapat terserap, karena sudah disiapkan anggaran yang cukup banyak untuk mengatasi hal ini,” tutur Edhy seperti dikutip dari laman kkp.go.id.
Menteri Edhy optimis terhadap perkembangan industri sektor kelautan dan perikanan yang bisa diandalkan oleh Indonesia di masa yang akan datang. Misalnya, udang yang menjadi komoditas unggulan perikanan tetap berharga tinggi meskipun di tengah wabah Covid-19 melanda. Hal tersebut menjadi bukti permintaan pasar global terhadap produk perikanan Indonesia cukup tinggi.
Menurut data sementara yang dirilis dari KKP, produksi ikan nila di Sulawesi Utara dari 2015—2019 mengalami peningkatan sebesar 16,98 persen. Sementara itu, dalam kurun waktu yang sama untuk produksi ikan nila dalam skala nasional mengalami kenaikan sebesar 5,4 persen. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan ikan nila adalah komoditas ikan yang sering dibudidayakan oleh masyarakat, salah satunya di Sulawesi.
Hal ini dikarenakan permintaan terhadap ikan nila yang cukup banyak serta pertumbuhannya yang cepat dan resisten terhadap penyakit. Pemeliharaan ikan nila pun bisa dilakukan di mana saja, mulai dari kolam tanah, kolam beton, kolam terpal, keramba, hingga tambak. KKP memfasilitasi para pembudidaya untuk mengembangkan budidaya mereka dengan fasilitas yang lebih mendukung dengan teknologi. Selain itu, menyediakan benih bermutu serta pakan berkualitas melalui Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu untuk pembudidaya di Sulawesi serta wilayah timur Indonesia lainnya.
Sumber : https://www.pertanianku.com/kkp-optimis-budidaya-ikan-air-tawar-indonesia-berkembang/