(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

KKP Kembangkan Teknologi Pembenihan Rajungan

Admin dkpp | 07 September 2020 | 354 kali

Rajungan atau lebih dikenal dengan nama dagang blue swimming crab merupakan salah satu komoditas pertanian utama yang menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) bersama dengan komoditas udang, tuna-tongkol-cakalang, cumi-sotong-gurita, dan rumput laut. Melihat pasar rajungan yang berpotensial, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, menjelaskan bahwa KKP memiliki inovasi teknologi pembenihan rajungan. 

Permintaan rajungan di pasar lokal dan ekspor sangat besar dan terus meningkat tiap tahunnya. Namun, tidak semua kebutuhan tersebut bisa dipenuhi karena hingga saat ini persediaan masih sebagian besar bergantung pada tangkapan alam. Selain tidak mampu memenuhi semua permintaan, penangkapan yang berlebihan juga bisa menyebabkan eksploitasi yang berlebih.

“Bila hanya mengendalikan tangkapan alam, tentu kenaikan produksi sangat bergantung banyak hal. Inovasi melalui teknologi pembenihan dan budidaya menjadi terobosan yang sangat penting. Budidaya juga menjadi solusi untuk menjaga kelestariannya di alam.

Slamet menjelaskan pengembangan budidaya rajungan sebenarnya sudah dilakukan sejak 2005 oleh Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui Unit Pelaksanaan Teknis (UPT), yaitu di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara dan Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Takalar.

“Tingkat kelulushidupan benih rajungan hasil proses pembudidaya mencapai 30—48 persen dan di tingkat pembesaran berkisar 30—35 persen. Ini menjadi dasar utama pengembangan teknologi budidaya rajungan berkelanjutan. Selain itu, hasilnya dapat digunakan untuk re-stocking benih di alam sehingga menambah populasi rajungan di habitat alaminya semakin meningkat,” jelas Slamet.

Slamet mengapresiasi terobosan yang sudah dilakukan oleh Eddy Nurcahyono, perekayasa BBPBAP Jepara. Eddy sudah berhasil mengembangkan teknologi pembenihan rajungan yang aplikatif dan bisa diterapkan oleh masyarakat. 

Slamet berharap semua permasalahan tentang pengembangan budidaya rajungan dapat diselesaikan secepatnya, seperti permasalahan penetapan kawasan budidaya rajungan, penyediaan benih dari unit yang belum memadai, dan keterbatasan informasi serta pencatatan pada perikanan skala kecil.

Strategi yang akan dilakukan KKP untuk mengatasi berbagai masalah dalam budidaya rajungan adalah sosialisasi dan adopsi teknologi budidaya, melakukan stock assessment, stock enchancement dan pengelolaan perikanan berbasis budidaya, serta menetapkan kawasan klster budidaya rajungan dan kawasan suaka induk rajungan melalui restocking.

SUMBER : https://www.pertanianku.com/kkp-kembangkan-teknologi-pembenihan-rajungan/