Ikan patin mulai populer saat ini, terutama pada saat adanya perkembangan produk filet ikan patin dan pembekuan. Selain membelinya di pasar, Anda juga bisa menghasilkan ikan patin sendiri di rumah. Memelihara ikan patin cukup mudah untuk dilakukan, kuncinya adalah kenyamanan di wadah dan media budidaya.
Salah satu hal yang menarik dari ikan patin adalah tahan terhadap kondisi kekurangan oksigen di dalam air. Jika ikan mengalami kekurangan oksigen di dalam air, ikan patin akan mengambilnya dari udara. Berikut ini beberapa kiat sukses lainnya untuk memelihara ikan patin.
Wadah memelihara
Memelihara ikan patin juga bisa dilakukan di dalam bak, kolam terpal, kolam tanah, atau kolam beton/semen. Oleh karena itu, budidaya ikan patin bisa dilakukan di pekarangan rumah. Jika Anda menggunakan kolam tanah, kolam perlu dilakukan pemupukan sebelum digunakan. Pemupukan bertujuan menyediakan pakan alami untuk ikan patin.
Pengisian air
Pengisian air dilakukan setelah kolam sudah selesai dipersiapkan. Isi kolam setinggi 50—100 cm, tujuannya adalah memudahkan ikan patin untuk menghirup oksigen. Jika air terlalu dalam, ikan akan kesulitan untuk menghirup oksigen. Biarkan kolam terisi selama dua minggu hingga air kolam berubah warna menjadi kehijauan. Pada saat itu menandakan di dalam kolam sudah terdapat banyak pakan alami.
Tebar benih
Cara penebaran benih menjadi salah satu penentu keberhasilan budidaya karena benih ikan rentan mati jika penebaran yang dilakukan sembarangan. Sebelum ditebar, perhatikan padat tebar di dalam kolam. Ikan patin memiliki padat tebar 20—30 ekor/m3. Artinya, setiap 1m3 dapat ditinggali oleh 20—30 ekor ikan patin hingga seukuran konsumsi.
Cara tebar
Pindahkan plastik yang berisi benih ke dalam wadah budidaya, masukkan selama 20 menit untuk mengadaptasi ikan agar ikan tidak stres dan mati. Setelah itu, buka plastik tersebut secara perlahan dan biarkan ikan keluar dari plastik dengan sendirinya ke dalam kolam. Lakukan penebaran pada pagi atau sore hari pada saat cuaca sedang tidak terik.
Pakan
Pakan yang diberikan berupa pelet sebanyak 3—5 persen dari total tubuhnya. Patin juga bisa memakan ikan-ikan kecil, cacing, dan potongan daun.
Kondisi lingkungan
Perhatikan jika kondisi curah hujan sedang tinggi dan kolam tidak memiliki saluran pembuangan air, jangan sampai air kolam terlalu penuh agar ikan tidak meloncat keluar kolam.
Sumber : https://www.pertanianku.com/kiat-sukses-memelihara-ikan-patin/