Budidaya sidat cukup menjanjikan di Indonesia. Ikan sidat cukup digemari di Indonesia bahkan dunia. Selama ini, budidaya sudah banyak dilakukan menggunakan kolam-kolam pembesaran. Namun, sering kali pembudidaya kurang memerhatikan adanya berbagai hama dan penyakit sidat yang mengintai. Nafsu makan ikan sidat yang besar sangat baik untuk pertumbuhannya. Namun jika berlebihan, ikan sidat bisa terserang penyakit. Salah satunya adalah penyakit insang yang menyerang jika suhu udara tinggi.
Suhu udara yang tinggi memang akan menambah nafsu makan ikan. Sisa metabolisme yang dihasilkan pun akan jadi lebih banyak. Jika air kolam tercemar, mikroorganisme akan muncul dan membahayakan nasib ikan sidat dengan menyerang bagian insang sidat. Berikut ini berbagai hama dan penyakit pada sidat.
Flexybacter columnaris
Jika ikan sidat terserang bakteri ini, akan tampak benjolan putih pada kulit dan penutup insang ikan sidat. Akibatnya, ikan sidat akan sulit bernapas, lemah, dan selalu ada di pinggir kolam. Pengobatan bisa dilakukan meskipun dampaknya tidak akan sampai membasmi bakteri ini. Beberapa obat yang bisa digunakan adalah oxolinoc acid, furazon, chlorampenicol, flumeruine, BKC 1 ppm, atau KMnO4 2 ppm.
Thricodina sp.
Bakteri jenis ini menyerang bagian kulit dan tutup insang. Terdapat benjolan warna putih di sekitar area yang diserang. Ciri lain jika ikan sidat terserang adalah warna darah menjadi merah gelap disertai insang yang tidak sempurna. Penyembuhan ikan sidat yang terinfeksi dapat menggunakan formalin 30 ppm.
Aeromonas liquefaciens
Penyebab yang bisa ditimbulkan dari terinfeksinya ikan sidat oleh bakteri ini adalah menderita fin rot atau busuk insang. Bakteri ini ditemukan pada tutup insang, arteri halus, dan vena.
Gejala awal yang ditimbulkan adalah hilangnya nafsu makan, gerakan tidak teratur, dan sering muncul di permukaan air. Jika sudah merusak insang, sidat bisa kekurangan oksigen dan akhirnya mati. Insang akan membusuk. Sidat yang terserang harus segera dibuang.
Pengobatan ikan sidat yang terinfeksi dapat menggunakan thiazine melalui pakan. Jika sidat sudah berbobot 100 gram, dosis yang diberikan sebanyak 20 miligram per hari. Pengobatan ini dilakukan selama satu mingu.
Dactylogyrus
Cacing ini merupakan parasit yang menyerang insang. Cacing ini berbahaya karena memiliki empat mulut pengisap dan bagian belakang tubuhnya terdapat alat pengait yang digunakan untuk menempel pada insang.
Jika sudah terserang, insang ikan sidat akan berubah warna menjadi abu-abu. Nafsu makan dan aktivitas ikan sidat pun berkurang. Ikan sidat ini bisa diobati dengan tricochlorron 0,4 ppm.
Myxidine
Parasit ini merupakan larva cacing yang bisa menyerang insang dan kulit. Tanda penyakit yang muncul adalah adanya bintik-bintik putih pada insang. Jika dilihat lebih lanjut dengan mikroskop, akan ada pembungkus larva berbentuk oval.
Ikan yang sudah terjangkiti akan kehilangan nafsu makan dan pertumbuhannya terhambat. Belum ada obat untuk mengobati ikan yang terjangkit. Akan tetapi, dapat dilakukan pencegahan dengan memperbaiki air dan kondisi dasar kolam.
Penyakit gelembung udara
Penyakit ini sering diderita oleh ikan yang dipelihara pada kolam baru. Penyebab utamanya adalah air dan tanah kolam belum mendapatkan aerasi yang cukup. Air kolam masih jenuh oleh gas nitrogen yang menyumbat insang. Penanganannya adalah dengan memberikan aerasi yang cukup dalam kolam.
Sumber : https://www.pertanianku.com/ketahui-hama-dan-penyakit-pada-insang-sidat/