Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) mendapatkan dana hibah sebesar Rp6 miliar dari Norwegia untuk beberapa kegiatan dalam bidang perikanan budi daya.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto di sela-sela seminar bertajuk Sustainable Aquaculture bersama Kedutaan Besar Norwegia di Hotel Raffles, Jakarta, Senin, (21/10/2019).
"Ada bantuan hibah sebesar 6 miliar untuk beberapa kegiatan, seperti kegiatan khusus di bidang genetik, desease, carrying capacity, pembuatan SOP untuk marikultur," kata Slamet.
Marikultur adalah sebuah cabang terspesialisasi dari akuakultur yang melibatkan penambakan organisme laut untuk dijadikan makanan dan produk lain di samudera terbuka, bagian tertutup samudera, atau dalam tank-tank, kolam-kolam atau aliran yang diisi dengan air laut.
Contohnya adalah penambakan ikan laut yang meliputi ikan kecil dan kerang-kerangan, udang, atau oyster dan rumput laut di kolam-kolam air laut. Produk nonmakanan yang diproduksi oleh marikultur meliputi makanan ikan, agar nutriem, perhiasan seperti mutiara terkulturasi, dan kosmetik.
Slamet menerangkan lokasi daerah yang mendapatkan dana hibah untuk kegiatan tersebut masih dalam pembahasan. Kendati demikian Slamet memprediksi daerah Indonesia timur yang akan difokuskan untuk menerimanya.
"Karena potensi kelautan ke sana. Contohnya seperti tadi di NTT, Saumlaki, Ambon," ujarnya.