(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Jepang Lirik Sulsel sebagai Lokasi Pengembangan Budidaya Tuna

Admin dkpp | 24 Januari 2019 | 441 kali

Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Prefektur Ehime, Jepang dalam kunjungannya ke Indonesia, Senin (14/1) lalu melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam pertemuan tersebut, Jepang mengungkapkan keinginan mereka untuk kembali menjajaki kerja sama dengan Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait pengembangan budidaya ikan tuna.

 Sebagai permulaan, Gubernur Ehime, Tokihiro Nakamura bersama Presiden Ehime Bank Ltd., Yoshinori Nishikawa memimpin 22 delegasi pengusaha meninjau lokasi pengembangan budidaya ikan tuna di Sulsel.

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebutkan, peninjauan tersebut dilakukan untuk survei rencana relokasi budidaya pengembangan ikan tuna di Sulsel untuk mencukupi kebutuhan pasar dunia.

Menurut Nurdin, meningkatnya kebutuhan tuna di pasar global menjadi alasan pengusaha di Emihe melirik Sulsel sebagai salah satu lokasi pengembangan budidaya tuna. “Rencananya di wilayah pesisir atau di pulau-pulau. Sementara akan dibicarakan lebih lanjut,,” ungkap Nurdin dalam keterangan resminya, Selasa (15/1).

 Tak hanya di bidang budidaya tuna, dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Wakil Presiden, Jakarta tersebut, Prefektur Ehime juga membicarakan peluang investasi lainnya di bidang lingkungan hidup.

 “Dia (Gubernur Ehime) mengajak pelaku usaha yang andal pada bidang-bidang tertentu. Khususnya di bidang lingkungan hidup, andal di bidang pengolahan air. Bila diperlukan siap memberikan bantuan untuk Indonesia,” papar Nurdin.

Gubernur Tokihiro Nakamura berserta rombongan dijadwalkan melakukan pertemuan dengan Nurdin Abdullah dalam rangka pendandatanganan nota kesepahaman kerja sama dengan Pemprov Sulsel. Pertemuan akan digelar di Baruga Pattingalloang, Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulsel, Jalan Jendral Sudirman, Kota Makassar. (Nurul Hasanah/AFN)

Sumber : http://news.kkp.go.id/index.php/jepang-lirik-sulsel-sebagai-lokasi-pengembangan-budidaya-tuna/