(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Jadi Ikan Laut Terfavorit, Populasi Tuna Terancam

Admin dkpp | 12 Juli 2018 | 1610 kali

Populasi tuna terancam karena salah satu ikan lauit ini menjadi yang terfavorit. Permintaan tuna yang tinggi berdampak pada populasi tuna yang terus menurun. 

Organisasi PBB untuk Makanan dan Pertanian (FAO) mengingatkan pentingnya manajemen yang efektif untuk mengembalikan stok ikan yang paling banyak ditangkap, termasuk tuna.

Ada sekitar 40 spesies tuna yang hidup di lautan Atlantik, Indian, dan Pasifik, serta laut Mediterania. Total tangkapan tuna dan spesies tuna mencapai 7,7 metrik ton dari seluruh dunia. Menurut FAO, ini adalah rekor baru tangkapan tuna. 

Pada 2 Mei 2018 lalu, diperingati oleh PBB sebagai Hari Tuna Sedunia. Tujuan dari peringatan tersebut, yaitu untuk mengenali pentingnya peran tuna dalam pembangunan yang berkelanjutan, keamanan pangan, kesempatan ekonomi, serta sebagai mata pencarian penduduk.

Selama ini, ikan tuna merupakan jenis ikan laut terfavorit dengan berbagai jenis olahan. Jenis olahan yang paling banyak dikonsumsi misalnya dalam bentuk tuna kaleng atau diolah menjadi sushi dan sashimi.  

Untuk tuna kalengan, biasanya yang dicari adalah yang dagingnya tidak terlalu tebal seperti jenis skipjack dan yellowfin. Sementara untuk sushi dan sashimi, tuna berlemak bluefin (sirip biru) paling dicari di Jepang.

Ikan tuna adalah jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Ikan tuna mengandung protein antara 22,6—26,2 g/100 g daging. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan 13 g.

Konsumsi ikan 30 gram sehari dapat mereduksi risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 50 persen.

 

Sumber : www.pertanianku.com/jadi-ikan-laut-terfavorit-populasi-tuna-terancam/