(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Inilah Kolam Ideal Produksi Nila

Admin dkpp | 30 April 2019 | 794 kali

Sebelum memulai aktivitas dalam bisnis budi daya nila, perlu diketahui secara cermat berbagai kemungkinan yang dapat menjamin kelangsungan usaha. Walaupun nila umumnya dapat dipasarkan dalam bentuk beku, khususnya hasil produksi Jatiluhur dan Cirata, tetapi pemasaran dalam bentuk hidup akan mempunyai nilai yang lebih tinggi seperti pada komoditas  perikanan lainnya, terutama pemasaran di daerahluar Pulau Jawa seperti di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan.

Hal  itu membuktikan bahwa semua aktivitas agribisnis yang dilakukan harus mempunyai jaminan terhadap kelangsungan hidup ikan tersebut. Terpenuhinya kebutuhan perlengkapan operasional merupakan salah satu bagian dari syarat untuk menjamin keberhasilan budi daya nila. Jika kebutuhan minimal dari sarana produksi tidak terpenuhi, usaha tidak akan berjalan dengan lancar. Bahkan, tidak menutup kemungkinan akan ditemui kesulitan-kesulitan dalam proses yang justru akan menjadi kendala yang cukup nyata. Perlengkapan operasional pertama yang diperlukan baik untuk kegiatan pembenihan maupun pembesaran adalah kolam.

Kolam yang ideal disesuaikan dengan aktivitas budi daya yang dilakukan, baik pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Namun, ada kolam yang dibangun waduk disebut keramba jaring apung (KJA). KJA merupakan wadah budi daya ikan yang terapung di atas permukaan air. Setiap unit KJA dilengkapi dengan jaring dan pelampung sehingga tidak dibutuhkan peralatan lain. Sementara itu, kolam di darat dibutuhkan beberapa sarana lain seperti bak atau kolam filter air. Besarnya ukuran bak ini tergantung pada jumlah bak atau kolam yang digunakan untuk wadah pemeliharaan.

Sumber : https://www.pertanianku.com/kolam-ideal-produksi-nila/