(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Ini Sederet Alasan Bisnis Lele Tidak Ada Matinya

Admin dkpp | 12 Desember 2019 | 636 kali

Menu lele sudah tersedia di hampir seluruh rumah makan, dari restoran hingga kaki lima. Tidak heran, jika permintaan terhadap lele tidak ada matinya. Bahkan, sebagian pembudidaya mengatakan bahwa lele yang telah mereka pasarkan langsung dengan cepat terserap ke konsumen. Terlebih lagi, ragam olahan lele semakin banyak. Ini dia beberapa alasan Anda dapat meraih laba dari bisnis lele. 

Permintaan yang tinggi

Permintaan terhadap komoditas lele selalu mengalami kenaikan dan cenderung cukup tinggi. Hal tersebut wajar terjadi karena lele merupakan konsumsi yang hampir tersedia di berbagai rumah makan. Dari rumah makan yang memiliki harga mahal hingga pedagang kaki lima yang hanya menggunakan tenda terpal.

Berdasarkan informasi, kebutuhan lele untuk sekitaran Jabodetabek tidak kurang dari 40 ton sehari. Tidak jarang untuk memenuhi seluruh permintaan lele di area Jabodetabek harus mendatangkan dari luar daerah. Sementara, untuk daerah Yogyakarta, kebutuhan lele mencapai 8—10 ton per hari.

Mudah untuk dibudidayakan

Pembesaran lele terbilang sangat mudah dan tidak sulit untuk diusahakan. Bahkan, seorang pemula dapat dengan mudah mempelajarinya. Keberhasilan budidaya lele terletak pada penggunaan benih berkualitas, menjaga kualitas air kolam pemeliharaan, serta pemberian pakan yang tepat waktu.

Waktu pemeliharaan dapat dipercepat

Dalam memanen hasil budidaya dari bisnis lele, bisa dilakukan lebih cepat dan diatur waktu panen. Hal ini bergantung pada ukuran benih yang ditebar dan intensitas pemeliharaan. Misalnya saja, untuk benih berukuran 7 hingga 9 cm dapat dipanen dalam kurun waktu kurang dari dua bulan atau setara dengan 50 hari.

Modal kecil, untung besar

Untuk memulai usaha ini tidak membutuhkan modal yang besar. Menebar 5.000 ekor benih hanya membutuhkan modal awal sebesar Rp5—7 juta. Waktu pemeliharaan yang terbilang singkat mampu mendatangkan keuntungan sekitar 15 persen pada awal budidaya. 

Dapat dipelihara di berbagai jenis wadah dan di lahan yang sempit

Ikan lele terbilang mudah dirawat di mana saja, seperti di wadah tong, kolam taman, kolam tanah, kolam jaring apung, kolam tembok, kolam terpal, dan kolam tanah. Luasan kolam pun bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki.

Sumber : https://www.pertanianku.com/ini-sederet-alasan-bisnis-lele-tidak-ada-matinya/