Mengirim gurami yang sudah dipanen tidak bisa dilakukan sembarangan karena bisa menyebabkan ikan mudah mati. Gurami memiliki alat pernapasan tambahan yang disebut dengan labirin. Labirin tersebut bisa membuat gurami bertahan pada kondisi perairan dengan kandungan oksigen yang rendah seperti lele.
Adanya alat tambahan pernapasan itu membuat gurami bisa diangkut dengan sistem terbuka. Hanya benih gurami yang diangkut dengan sistem tertutup. Hal ini karena alat pernapasan tambahan tersebut belum terbentuk secara sempurna sehingga benih gurami membutuhkan pengangkutan secara tertutup.
Pengangkutan gurami bisa dilakukan dengan menggunakan drum plastik yang sudah dipotong separuhnya atau satu drum yang dibuatkan lubang di salah satu bagian sampingnya. Pengangkutan terbuka bisa dilakukan untuk pengangkutan jarak dekat dan untuk mengangkut ikan yang relatif berukuran besar.
Untuk mengangkut benih, Anda juga harus memerhatikan perbandingan antara kepadatan benih dan volume air di dalam wadah angkut. Jumlah yang aman untuk digunakan adalah 400—500 ekor dengan volume air sekitar 10 liter. Sementara, untuk drum berukuran 200 liter, jumlah benih yang bisa diangkut sektar 2.000—2.500 ekor dengan volume air sebanyak 100 liter.
Gurami besar atau berukuran konsumsi sebenarnya bisa diangkut dengan sistem tertutup. Namun, ikan yang akan diangkut harus dipastikan sudah benar-benar diberok dengan sempurna selama 3—4 hari. Wadah pengangkutan yang digunakan adalah kantong plastik dua lapis dan kotak styrofoam.
Gurami berukuran besar dan akan diangkut dengan sistem tertutup harus dipuasakan terlebih dahulu selama 3—4 hari. Dalam satu kantong, isi air hingga 10—15 liter air dan tambahkan es batu sekepal tangan ke dalam kantong dan diamkan hingga suhu air mencapai 18°C. Satu kantong plastik bisa memuat 5—6 ekor, bergantung pada bobot ikan. Masukkan juga beberapa potong daun pisang atau eceng gondok ke kantong. Setelah itu, isi oksigen dan ikat kantong. Jika pengiriman dilakukan untuk jarak jauh, masukkan kantung plastik ke kotak styrofoam agar lebih aman.
Sumber : https://www.pertanianku.com/cara-mengirim-gurami-yang-benar-agar-ikan-tidak-mudah-mati/