Masalah utama yang masih sulit terpecahkan oleh para petani cabai adalah penyakit layu. Penyakit layu ini datang tiba-tiba dan langsung membuat sebagian tanaman mati sehingga menimbulkan kerugian yang cukup besar bagi para petani.
Penyakit layu merupakan salah satu penyakit yang sulit untuk dikendalikan dalam budidaya cabai. Penyakit ini sendiri bisa disebabkan oleh beragam jasad pengganggu, seperti nematoda, cenda (jamur), bakteri, dan serangga.
Nematoda merupakan hewan pengganggu pohon cabai berbentuk seperti cacing, tetapi berukuran sangat kecil dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata. Nematoda betina akan meletakkan telurnya di dalam akar dan akan berkembang. Perakaran yang sudah terdapat nematoda akan terhambat sehingga aliran makanan dari dalam tanah tidak akan lancar sampai ke buah, batang, dan daun.
Sementara, cendawan yang menyebabkan tanaman layu adalah Fusarium oxysporum, Verticillium sp, dan Pellicularia sp. Di Indonesia, cendawan Fusarium oxysporum merupakan cendawan yang paling sering menyebabkan tanaman cabai menjadi layu, terlebih pada tanaman cabai yang ditanam di tanah masam. Cendawan ini terkadang masuk ke jaringan akar sebagai infeksi sekunder karena serangan nematoda.
Adapun bakteri yang menyebabkan penyakit layu pada pohon cabai adalah Pseudomonas solaracearum. Penyakit ini akan semakin besar pada saat suhu udara sedang panas dan tingkat kelembapan tinggi. Selain menyerang cabai, bakteri ini juga menyerang tanaman tomat, terung, semangka, melon, dan pisang.
Selain nematoda, cendawan, dan bakteri, pohon cabai bisa layu disebabkan karena serangan serangga seperti hama kuuk atau uret (Xylotrupes gideon). Hama ini biasanya akan memakan perakaran tanaman sehingga akar tidak mampu menyerap zat makanan yang ada di dalam tanah sehingga menyebabkan pohon menjadi layu.
Untuk mendeteksi penyebab layunya pohon cabai, Anda bisa melakukannya dengan mencabut sampel tanaman yang terserang. Amati perakarannya, apakah tampak luka fisik atau bukan fisik. Jika terdapat luka fisik, gali sekitar perakaran dan temukan serangga yang menyerang perakaran.
Jika tampak luka serangan seperti busuk cokelat dan berbau, Anda bisa melakukan beberapa hal. Misalnya, memotong miring pada pangkal batang atau perakaran yang telah dibersihkan air, tancapkan pisau secara tegak lurus pada bagian batang, lalu masukkan ke gelas yang berisi air.
Amati pangkal batang atau perakaran selama 15 menit. Jika keluar eksudat akar seperti cairan keruh, bisa dipastikan tanaman terserang layu bakteri. Sementara, jika perakaran tidak mengeluarkan eksudat, tanaman terserang layu Fusarium.
Sumber : https://www.pertanianku.com/cara-mengetahui-penyebab-penyakit-layu-pohon-cabai/