Tebu merupakan tanaman dataran rendah dan termasuk jenis rumput-rumputan. Tebu bisa ditanam melalui 3 jenis bibit tebu yang dapat Anda pilih untuk digunakan. Tebu adalah bahan baku utama pembuatan gula dan hanya tumbuh di daerah yang beriklim tropis. Berikut ini cara menanam tebu dari 3 jenis bibit tebu yang berbeda-beda.
Bibit setek pucuk
Bibit setek pucuk merupakan bibit yang diambil dari pucuk tebangan tebu dengan panjang sekitar tiga ruas. Dedaunan yang masih melekat pada pucuk tersebut harus dibuang. Pada bibit setek pucuk yang akan digunakan harus memiliki dua atau tiga mata. Bibit ditanam dengan cara menidurkannya dengan sedikit ditimbun oleh tanah. Tunas harus diletakkan di sebelah kiri dan kanan.
Bibit rayungan
Bibit rayungan adalah bibit yang sudah tumbuh, biasanya bibit ini sudah memiliki dua atau tiga mata. Bibit ini ditanam di lahan dengan kriteria lebar parit keliling 0,7 m dengan kedalaman 0,7 m, parit malang dengan panjang 100 m, lebar 0,5 m, dan kedalaman 0,5 m; dan parit mujur dengan lebar 0,7 m dan kedalaman 0,7 m.
Untuk menanam lubang di lahan sepanjang 10 m, akan membutuhkan 20 bibit yang ditambah dengan bibit cadangan untuk penyulaman.
Bibit bonggol
Bibit bonggol adalah bibit yang biasanya diambil dari bagian bawah pohon tebu yang baru saja ditebang. Bagian bawah pohon masih terpendam di dalam tanah. Bibit bonggol biasanya sudah memiliki dua atau tiga mata. Bibit bonggol yang digunakan akan ditanam dengan posisi agak miring. Penanaman bibit bonggol sebaiknya dilakukan pada Mei, Juni, dan Juli. Hal ini dikarenakan agar waktu masak pohon tebu dengan rendemen tinggi terjadi pada saat masa giling pabrik gula sehingga hasil panen dapat langsung diolah agar kualitas tebu tidak menurun.
Sumber : https://www.pertanianku.com/cara-menanam-tebu-dari-3-jenis-bibit-tebu/