Budidaya lele mutiara memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Pasalnya, sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, lele dumbo menjadi primadona di industri ikan konsumsi.
Berdasarkan hasil uji coba di lapangan, pembudidaya di wilayah Depok yang menggunakan bak terpal berukuran 2 meter persegi. Padat tebarnya 750 ekor/meter persegi, dengan masa pemeliharaan selama 90 hari. Hasil yang dapat dipanen, yakni sebanyak 125 kg lele mutiara. Jumlah tersebut cukup tinggi apabila dibandingkan dengan hasil panen lele dumbo lokal yang berbobot 107 kg.
Dengan lele mutiara, untuk mendapatkan panen ukuran konsumsi tidak perlu waktu 2—3 bulan. Namun, dengan pemeliharaan 50 hari saja sudah cukup untuk mendapatkan lele ukuran dominan 6—10 ekor/kg atau dengan bobot sekitar 100—150 gram/ekor. Selain itu, keunggulan lainnya, yakni selama masa pembesaran, benih lele mutiara tidak perlu disortir. Penyortiran dilakukan pada saat panen dengan cara manual.
Adapun nilai plus lainnya dari si mutiara favorit masyarakat ini di antaranya:
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa budidaya lele mutiara lebih efisien sehingga keuntungan yang diperoleh pembudidaya semakin besar pula. Keuntungan yang besar tersebut juga akan berimbas pada kenaikan kebutuhan benih sehingga menjadi suatu ladang bisnis menguntungkan di masa mendatang.
Sumber : https://www.pertanianku.com/budidaya-lele-mutiara-panen-cepat/