(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Budidaya Ikan Kuwe yang Digemari Masyarakat Pesisir

Admin dkpp | 10 Februari 2020 | 5086 kali

Apakah Anda pernah mendengar ikan kuwe? Ikan kuwe termasuk jenis ikan permukaan yang sangat digemari oleh masyarakat. Ikan ini hidup pada perairan dangkal, karang, dan batu karang. Di beberapa restoran seafood, ikan ini dijual dengan harga yang cukup menggiurkan. Selain menjadi ikan konsumsi, ikan kuwe juga bisa dijadikan ikan hias. 

Tubuh ikan ini berbentuk oval dan pipih. Warna tubuhnya bervariasi. Ada yang biru pada bagian atas dan perak keputih-putihan di bagian bawah. Seluruh tubuhnya ditutupi oleh sisik halus berbentuk cycloid.

Ikan kuwe merupakan ikan karnivora yang dapat berenang lebih cepat dibanding jenis ikan laut lainnya. Pakan utama ikan karnivora ini adalah ikan dan krustea berukuran kecil. Perihal pakan, ikan ini sangat efisien dalam memanfaatkan pakan dan mampu hidup pada kondisi yang cukup padat.

Ikan kuwe biasanya dibudidayakan di teluk yang terlindungi dari ombak dan badai serta memiliki pola pergantian massa air yang baik. Prospek ikan ini akan semakin baik jika dipelihara dalam keramba jaring apung (KJA). Salah satu keunggulan ikan yang dibudidayakan dalam KJA adalah Anda bisa mengatur waktu panen yang sesuai pada saat harga ikan di pasar lagi bagus sehingga bisa mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Benih ikan kuwe pun sudah bisa didapatkan dari hatchery di daerah Gondol, Bali. Namun, pembudidaya yang berada di daerah terpencil masih mengambil benih langsung dari alam. Benih yang digunakan untuk budidaya berukuran 20—25 gram dan banyak tersebar pada perairan dangkal, padang lamun. Para petani biasanya mengambil benih dengan alat tangkap seperti redi, sero, bandrong, dan bagan. Waktu penebaran benih yang baik adalah pagi atau sore hari. Sebelum ditebar, Anda harus mengaklimatisasi benih dengan cara menyamakan kondisi air dalam media pengangkutan dengan air dalam KJA. Benih berukuran 20—25 gram dapat ditebar dengan kepadatan 150 ekor/m3. Jika benih yang digunakan sudah lebih dari 250 gram/ekor, padat tebar menjadi 100 ekor/m3

Pakan yang diberikan pada ikan kuwe yang dibudidayakan dapat berupa ikan rucah yang dipotong-potong sesuai besar bukaan mulut ikan dan diberikan sebanyak 6—8 persen bobot tubuh per harinya pada pagi dan sore hari. Pakan yang diberikan juga dapat berupa pelet tenggelam dengan frekuensi pemberian dua kali sehari hingga ikan kenyang.

Agar ikan tidak mudah sakit, pemberian akan harus cukup dan tidak berlebihan. Selain itu, tebar tidak terlalu padat. Ikan sudah bisa dipanen setelah masa pemeliharaan berlangsung selama 5—6 bulan. Ikan kuwe bisa dipanen saat berukuran 300—400 gram.

Sumber : https://www.pertanianku.com/budidaya-ikan-kuwe-yang-digemari-masyarakat-pesisir/