(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Budidaya Ikan Gurami Konsumsi

Admin dkpp | 16 Desember 2019 | 6642 kali

Untuk mendapatkan ikan gurami konsumsi, pembudidaya membutuhkan waku yang cukup lama dari masa penetasan telur. Hal itu akan membuat perputaran modal pembudidaya menjadi lambat. Oleh karena itu, sebagian para pembudidaya dengan membagi beberapa segmen. 

Ikan gurami siap konsumsi umumnya berbobot lebih dari 500 gram/ekor. Jika dibudidaya dari penetasan telur, akan membutuhkan waktu selama 12 bulan atau satu tahun. Namun, jika dilakukan dari benih ukuran bungkus rokok, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 3—4 bulan.

Pembesaran benih dapat dilakukan dengan intensif monokultur. Berdasarkan karakteristiknya, ikan gurami cukup lambat untuk menyantap pakannya. Oleh karena itu, jika digabungkan dengan jenis ikan lain, pakan gurami akan dimakan dengan ikan lain sehingga pertumbuhan gurami akan semakin melambat.

Syarat benih yang digunakan

Benih yang digunakan sebaiknya memiliki ukuran yang seragam, tidak ada cacat dan tidak ada luka, gerakannya gesit dan lincah, sisik mengilap, licin, serta utuh atau setidaknya tidak banyak yang lepas. Selain itu, ukuran fisik tubuh normal, tidak ada tanda-tanda penyakit, dan saat diangkat posisi kepala ikan akan menghadap ke dasar.

Kolam

Wadah pemeliharaan yang dapat digunakan adalah kolam tanah atau kolam beton. Kolam beton biasa digunakan untuk pembesaran yang dilakukan secara intensif. Sementara, kolam tanah biasa digunakan untuk pembesaran yang dilakukan secara tradisional. Pemilihan wadah dapat disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Kolam yang akan digunakan untuk pembesaran ikan gurami idealnya memiliki luas sekitar 40—50m2 dengan tinggi sekitar100—120 cm. Sebelum digunakan, kolam harus dikeringkan, dibersihkan pematang dan salurannya, pengapuran, pemupukan, dan pengisian air.

Persiapan benih

Memelihara ikan gurami hingga siap dikonsumsi sebenarnya tidak begitu sulit, tetapi perlu perhatian khusus. Saat akan ditebar, benih harus diaklimatisasi terlebih dahulu. Saat sampai di lokasi, wadah berisi benih harus diapungkan di dalam air kolam selama 10—15 menit untuk menyesuaikan suhu. Untuk mempercepat proses tersebut, dapat dengan memasukkan air kolam ke wadah benih. 

Pemeliharaan

Setelah itu, wadah dibuka dan dimiringkan ke air kolam. Biarkan benih yang keluar dengan sendirinya. Pakan yang diberikan berupa pakan hijauan seperti daun jenis talas-talasan, sente, caisim, atau kembang kol. Selain itu, bisa diberikan pakan buatan, yaitu pakan apung dengan kadar protein 28 persen. Pakan diberikan sebanyak 2 kali sehari pada pagi dan sore hari.

Panen

Panen ikan gurami siap konsumsi sebaiknya dilakukan pada sore hari agar ikan tidak terlalu stres. Sebelum dipanen, ikan dipuasakan terlebih dahulu selama 1 hari. Panen dapat dilakukan dengan penyusutan air kolam sekitar 20 cm. Panen dapat dibantu dengan jaring halus yang dipegang oleh dua orang.

Sumber : https://www.pertanianku.com/budidaya-ikan-gurami-konsumsi/