(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Budidaya Ikan Bawal di Kolam Terpal

Admin dkpp | 22 Agustus 2019 | 22181 kali

Ikan bawal adalah salah satu jenis ikan yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Ikan ini juga menjadi makanan yang cukup populer dan banyak disukai masyarakat. Oleh karena itu, prospek kedepan budidaya ikan bawal cukup menjanjikan. Selain itu, ikan ini juga memiliki nilai ekonomis yang tinggi, karena permintaan ikan bawal yang terus meningkat dari tahun ke tahun. 

Peningkatan ini terjadi karena ikan bawal memiliki tekstur yang lembut dengan citarasa yang lezat. Itu sebabnya, ikan ini menjadi primadona di bidang kuliner Indonesia. Hal inilah yang membuat pembudidaya beralih budidaya ikan bawal.

Budidaya ikan bawal pun dapat menggunakan kolam yang terbuat dari terpal. Penggunaan terpal sebagai kolam akan lebih memudahkan untuk melakukan pemeliharaan jika dibandingkan menggunakan kolam dari tanah. Selain itu, lahan yang diperlukan tidak terlalu luas dan biaya yang relatif lebih murah. Berikut tahapan budidaya ikan bawal yang perlu diperhatikan.

  1. Persiapan kolam

Budidaya ikan bawal menggunakan kolam terpal dinilai lebih efisien dalam waktu, juga biaya yang tidak terlalu banyak dibanding kolam tanah. Kolam terpal yang sudah jadi tidak bisa langsung digunakan begitu saja. Kolam terpal harus diisi air minimal 50 cm kemudian dibiarkan selama dua hari.

Setelah dua hari, air kolam diganti lagi dan dibiarkan lagi selama satu minggu dengan ditambahkan beberapa treatmen seperti memberikan daun ketepeng atau daun papaya sebagai antiseptik.

  1. Pemupukan dasar kolam

Pada budidaya ikan bawal di kolam terpal, pemupukan pada dasar kolam tidak perlu dilakukan. Hal ini jelas berbeda sama sekali dengan kolam dari tanah yang memang memerlukan perlakuan khusus seperti pemupukan.

Yang perlu diperhatikan ketika menggunakan kolam terpal adalah salinitas dan kebersihan terpal tersebut. Pencucian dan perendaman mutlak dilakukan untuk menjaga budidaya ikan bawal berhasil.

  1. Penebaran benih

Dalam kolam terpal, penebaran benih ikan bawal tidak sama dengan kolam tanah. Benih ikan bawal yang disebar paling tidak berukuran 5–12 cm. Penebaran benih ikan bawal harus dilakukan dengan plastiknya untuk memberikan adaptasi kepada bibit ikan.

Setelah dua jam, bukalah penutup plastic tersebut dan biarkan bibit ikan bawal keluar dengan sendirinya. Kepadatan pemberian benih ikan bawal adalah 100–150 ekor per-meter.

Ketinggian ideal dalam budidaya ikan bawal adalah 30–40 cm. yang harus diperhatikan dalam budidaya kolam terpal adalah pemberian filter untuk mengalirkan oksigen.

  1. Pemberian pakan

Pakan adalah bagian penting dari budidaya ikan bawal, karena pemberian pakan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Biaya tersebut sekitar 60% dari total biaya produksi.

Pemberian pakan ikan bawal tidak boleh sembarangan harus dilakukan secara teratur. Pemberian pakan dalam sehari sedikitnya 3–5% dari berat tubuh dari benih ikan dan kandungan protein minimal 25%.

Demi menunjang perkembangan bibit ikan, pemberian pakan harus dilakukan setidaknya sehari tiga kali, dengan cara menyebarkan pakan secara merata ke area kolam. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan perkembangan ikan secara optimal, pemberian vitamin, seperti lipopolisakarida dapat dicampurkan dengan pakan. Selain itu, kolam juga harus dibersihkan paling tidak 20 hari sekali menggunakan spon.

  1. Pemanenan

Waktu panen ikan bawal dapat dilakukan setelah ikan berumur 4–5 bulan, atau setidaknya jika berat tubuh ikan bawal sudah mencapai 300–500 gram.

Penggunaan alat untuk panen biasanya berupa jaring yang berdiameter lebar. Sama seperti budidaya ikan yang lain, panen ikan bawal juga dapat dilakukan secara selektif maupun secara total. Pemanenan ini biasanya tergantung dengan tujuan panen tersebut, apakah untuk skala konsumsi atau untuk skala produksi.

Sumber : https://www.pertanianku.com/13056-2/