Aktivitas perdagangan juga mengalami imbas dari Covid-19 yang sudah mewabah hampir di seluruh penjuru dunia. Meskipun demikian, aktivitas pertanian harus tetap berjalan normal untuk memenuhi seluruh kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Namun, sejak mewabahnya virus Covid-19, permintaan komoditas hortikultura seperti sayur dan buah segar terus mengalami peningkatan. Terbatasnya akses masuk buah impor membuat buah lokal menguasai pasar di Indonesia.
Penjualan beberapa buah impor mengalami penurunan karena jalur distribusi yang terhambat dan berakibat pada melonjaknnya harga jual di dalam negeri. Berdasarkan data yang didapat dari beberapa toko buah, penjualan buah impor—khususnya buah asal Cina, menurun drastis.
Liferdi Lukman selaku Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian mengonfirmasi kondisi pandemi Covid-19 ini berdampak pada penjualan buah-buah impor asal Cina seperti jeruk, lengkeng, apel, dan pir.
Sejak Januari hingga Februari 2020, omzet penjualan buah impor terus mengalami penurunan hingga 45—60 persen. Berkurangnya penjualan buah impor yang diiringi dengan kenaikan harga buah impor membuat peluang baru yang sangat menjanjikan bagi buah lokal untuk mengisi pasar. Kondisi ini tentunya bisa menjadi peluang bagi para petani buah lokal untuk menunjukkan produk mereka yang tidak kalah baik dari buah impor.
“Buah-buahan lokal musiman seperti manggis, duku, alpukat, buah naga, dan jeruk saat ini sedang panen. Bahkan buah-buahan semusim seperti pisang, jambu biji, pepaya, salak, semangka, dan melon terus berbuah sepanjang tahun,” lanjut Liferdi.
Buah menjadi salah satu pangan yang sedang diincar oleh masyarakat untuk memenuhi asupan gizi dan vitamin yang dibutuhkan untuk menaikkan daya tahan tubuh. Buah merupakan salah satu cara yang mudah serta lezat untuk mendapatkan semua itu. Oleh karena itu, saat ini beberapa komoditas buah mengalami kenaikan permintaan yang cukup tinggi, seperti jambu biji, jeruk lemon, dan alpukat.
“Buah-buahan tersebut dikenal kaya serat, vitamin C, E, dan anti-oksidan. Bagus untuk daya tahan tubuh sehingga mampu menangkal virus corona. Disinyalir sekitar 85 persen yang positif tidak menunjukkan gejala (infeksi virus covid-19) karena memiliki imunitas yang baik,” ujar Liferdi.
Berdasarkan data BPS, trend produksi buah-buah lokal pada 4 tahun terakhir mengalami kenaikan. Pada 2019, produksi buah lokal mencapai 22,5 juta ton atau naik 4,8 persen dibanding 2018.