Seorang pengusaha ikan olahan membuat seorang pria bernama Nurhadi sukses dan berhasil dengan usaha yang ia geluti. Bahkan dengan bisnis yang ia jalankan hingga saat ini Nurhadi telah membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar tempat tinggalnya.
Dan hal ini terbukti dengan bisnis olahan ikan yang ia geluti sejak 2000 membuat usahanya kini terkenal di Sulawesi Selatan. Bahkan, saat ini ia sukses dengan industri pengolahan ikan yang mampu memasok produknya hingga ke luar negeri.
Perusahaan bernama PT Parlevliet Paraba Seafood yang berlokasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini, awalnya hanya mengolah ikan tuna. Namun, berkat kejelian Nurhadi terhadap produk perikanan, kini perusahaan miliknya tersebut telah mampu memproduksi tuna lion segar dan beku, tuna steak, tuna saku, kakap merah fillet, gold banded fillet, dan mahi-mahi fillet.
“Saya dulunya karyawan, saat melihat ada peluang pada 1999 saya mengundurkan diri. Dulu saya coba kecil-kecilan suplai ke pabrik-pabik, juga pengiriman antarpulau. Pada 2000 lalu, saya awalnya hanya tuna, sekarang macam-macam, mulai dari tuna, ikan pelagis, kakap merah, hingga kerapu,” tutur Nurhadi, seperti melansir Liputan6.com (25/11).
Nurhadi mengaku saat memutuskan untuk berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja, hanya mengantongi uang Rp4 juta. Uang tersebut yang kemudian dipakai sebagai modal usaha yang baru dirintisnya saat itu.
Di tahap awal, Nurhadi kesulitan mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan. Hal ini salah satunya karena tidak adanya jaminan untuk mengajukan kredit usaha ke bank.
“Keluar dari perusahaan hanya punya uang Rp4 juta. Jadi usaha itu dari modal sendiri. Baru pada 2012 kami dibantu bank swasta, karena kami sudah miliki tempat, juga investasi untuk jaminan,” lanjut Nurhadi.
Nurhadi mengaku, selama ini tidak pernah mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku ikan segar. Hal ini karena Indonesia punya laut yang luas sehingga banyak sumber daya perikanan yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal. “Pembelian bahan baku dari Gorontalo, Palu, Ternate sampai Irian,” tambahnya.
Dengan hasil kerja kerasnya selama ini, omzet usahanya menembus hingga Rp40 miliar per tahun.
“Omzet perkembangan bagus, awalnya karena masih untuk pasar lokal penghasilan waktu itu Rp5—Rp10 juta, sekarang satu tahun bisa dapat Rp40 miliar,” ucap Nurhadi.
Omzet yang terbilang fantastis tersebut lantaran produk-produk tidak lagi ditujukan untuk pasar lokal, tetapi dirinya telah menyasar ke negara-negara maju seperti di kawasan Eropa, Amerika Serikat, Australia hingga Jepang.
“100% kami ekspor. Ada yang ke Eropa, Amerika Serikat, juga pasar Asia. Padahal dulu saya melayani pembelian antarpulau,” tutup Nurhadi.
Selain soal materi, usaha yang digeluti ikut berdampak besar bagi lingkungan, hal ini karena ia mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. “Karyawan sekarang mencapai 60 orang, ada yang tetap dan ada juga yang harian,” papar Nurhadi.
Sumber : https://www.pertanianku.com/berbisnis-olahan-ikan-pria-ini-kantongi-omzet-rp40-miliar-setahun/