(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Berbagai Metode Budidaya Kerang Hijau yang Mudah Ditiru

Admin dkpp | 08 Juli 2019 | 2903 kali

Kerang hijau sangat diminati banyak orang. Kerang hijau dikenal memiliki rasa yang cukup lezat dan mempunyai kandungan gizi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, budidaya kerang hijau bisa dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan. 

Ada beberapa metode sederhana yang bisa Anda tiru untuk membudidayakan kerang hijau. Yuk, simak ulasannya!

  1. Budidaya kerang hijau dengan metode tancap

Metode tancap dalam budidaya kerang hijau ini dapat dilakukan dengan pengumpulan benih dari alam, pembesaran hingga panen kerang hijau. Mula-mula, persiapkan batang bambu berdiameter kurang lebih 15—20 cm, kemudian runcingkan di bagian pangkalnya. Tancapkan bambu yang telah diruncingkan ke dasar perairan secara teratur.

Panjang bambu yang dipakai tergantung pada kedalaman perairan, ketika pasang atau surut. Kemudian tambahkan bagian yang ditancap ke dasar dan bagian yang menjulang di atas permukaan laut, kurang lebih sekitar 50—100 cm. Bagian atas bambu dipergunakan sebagai tanda dan untuk memudahkan mencabut saat panen kerang hijau tiba.

Bagian atas unit kolektor bisa ditambahkan pondok sebagai pengamat terhadap kolektor. Tambahkan bambu yang diikat, dipasang sejajar dengan permukaan air untuk menguatkan bambu dari pengaruh arus dan gelombang. Tambahkan pula bagan bambu dengan tali-tali tambang yang menghubungkan antarbambu di dalam air.

Jarak antara bambu bervariasi antara 0,5—1 meter tergantung dari kesuburan perairan, luas area budidaya dan banyaknya kolektor yang dipasang. Biarkan beberapa hari hingga spat kerang hijau menempel dan memperbanyak jumlah kerang hijau. Setelah jumlah kerang hijau banyak, bisa dilakukan pemanenan.

  1. Budidaya kerang hijau dengan metode rakit apung

Budidaya kerang hijau dengan menggunakan metode rakit apung ini biasa digunakan pada lokasi yang memang dikhususkan untuk pembesaran kerang hijau dan bukan merupakan lokasi sumber benih. Keuntungan menggunakan metode ini adalah lebih mudah dalam pemanenannya. 

Buat rakit dari bambu atau kayu ataupun bisa kombinasi dari keduanya, yaitu bambu dan kayu. Buatlah sanggahan dengan beberapa drum kosong, baik dari drum plastik maupun besi. Kemudian lakukan pengecatan antikarat untuk drum dari besi dan lengkapi dengan jangkar. Sanggahan ini sangat diperlukan agar rakit tidak mudah rusak dan tenggelam saat pembudidayaan bekerja di atasnya.

Berikan jaring atau tali di bawahnya agar benih-benih kerang hijau dapat terkumpul dengan baik. Biarkan beberapa hari hingga waktu panen, namun jangan lupa untuk selalu mengeceknya.

  1. Budidaya kerang hijau dengan metode rakit tancap

Metode rakit tancap merupakan gabungan dari dua cara budidaya ternak dengan metode tancap dan juga rakit apung. Pastikan lokasi rakit telah dihitung berdasarkan tinggi rendahnya air apabila sedang pasang atau surut. Perhitungan ini penting karena untuk mengantisipasi agar tidak mengalami kekeringan.

Kemudian tempatkan tali kolektor ke rakit tancap dan usahakan jarak masing masing tali adalah satu meter. Lalu, diamkan dan lakukan pengecekan secara berkala. Dalam waktu sekitar 6 bulan, bisa didapatkan hasil sekitar 20—25 kg untuk masing-masing tali.

Sumber : https://www.pertanianku.com/berbagai-metode-budidaya-kerang-hijau-yang-mudah-ditiru/