Belut bisa didapatkan dengan dua cara, yakni perburuan di alam dan dibudidayakan. Jika berburu belut di alam, ada beberapa teknik yang bisa digunakan. Ngobor, ngurek, bubu, dan sero adalah cara yang bisa dilakukan. Bisa juga dilakukan dengan menggunakan tangan saja.
Di alam, belut ditangkap secara musiman. Penangkapan belut tidak dilakukan secara rutin sepanjang tahun. Biasanya, perburuan belut paling banyak dilakukan pada waktu musim tanam padi dan berakhir setelah tanaman padi berumur 1—1,5 bulan.
Belut yang terdapat di alam bebas biasanya suka bersembunyi di perairan yang berlumpur. Para pemburu belut lazim disebut sebagai looker. Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk berburu belut di alam.
Ngobor
Penangkapan dengan cara ini tidak bisa dilakukan di sembarang waktu. Biasanya, cuaca sangat mendukung penangkapan metode ini dilakukan atau tidak. Belut tidak akan keluar dari sarang apabila pada malam hari hujan dan angin bertiup kencang. Belut juga tidak keluar pada saat terang malam.
Peralatan yang diperlukan untuk menangkap belut dengan cara ngobor adalah lampu petromaks atau obor minyak tanah. Alat lain sebagai pendukung adalah alat pemukul dari kayu dan ember berisi air.
Ngobor dilakukan dua hingga tiga orang. Mereka berjalan di petak sawah secara berderet. Satu orang memegang lampu dan lainnya menangkap serta memegang ember.
Ngurek
Ngurek bisa disebut juga sebagai menangkap belut dengan metode pancing tanpa tangkai. Ngurek cukup dilakukan dengan senar dan mata pancing saja. Umpan pada metode ini biasa menggunakan cacing atau anak katak. Umpan diikat di mata kail, lalu dimasukkan ke lubang persembunyian belut.
Bubu
Memasang bubu juga bisa digunakan untuk menangkap belut. Bubu, sering juga disebut poso, dibuat dari anyaman bambu yang berbentuk bumbung. Alat ini bisa dibuat dengan satu atau dua pintu. Di dalam bubu biasanya diberi umpan berupa segumpal cacing. Umpan tersebut ditusuk dengan tangkai rumput dan diikat pada bagian dalam bubu.
Sero
Sero, yaitu alat tangkap ikan yang biasanya dipasang di dalam sumur untuk jangka waktu tertentu. Alat ini terdiri atas susunan bilah bambu yang diatur dan dianyam rapi. Fungsinya untuk menuntun ikan masuk ke perangkap.
Ikan yang tertangkap oleh sero tidak hanya belut, tetapi juga bisa dari jenis lain. Sidat juga bisa ditangkap dengan menggunakan sero ini. Begitu pula dengan ikan jenis lain.
Sumber : https://www.pertanianku.com/berbagai-cara-berburu-belut-di-alam/