Bukan udang yang sudah mati, ternyata udang yang diminati pasar internasional adalah yang masih hidup. Masalahnya, tidak mudah membuat makanan laut yang satu ini masih terjaga selama perjalanan yang sangat panjang. Oleh karena itu, diperlukan cara ekspor udangagar tetap segar.
Salah satu cara yang cukup populer untuk menjaga udang tetap dalam keadaan hidup adalah dengan memingsankan udang. Alih-alih mati, udang hanya seperti tertidur selama dalam perjalanan.
Dibandingkan dengan cara lama, memingsankan udang ini dinilai lebih baik. Cara lama yang biasa digunakan adalah dengan menyimpan udang dalam kantung plastik berisi air laut. Sisi-sisi kantung plastik harus diletakkan es. Hal ini tentu saja membuat pengeluaran menjadi lebih besar.
Sebenarnya, tutup insang udang mampu menyimpan air yang mengandung oksigen terlarut. Hal inilah yang membuat udang mampu bertahan cukup lama walupun tidak berada di dalam air.
Cara memingsankan udang sebagai berikut.
Udang yang hendak dipingsankan dipilih yang tidak sedang ganti kulit. Udang tersebut dimasukkan ke bak mandi berisi air yang suhunya lebih rendah daripada air tambak. Perbedaan suhu ini tidak boleh lebih dari 8°C.
Suhu air kemudian diturunkan perlahan hingga 12—14°C. Penurunan suhu secara perlahan ini penting. Sebab, jika tidak udang akan terpaksa ganti kulit.
Suhu yang rendah tersebut mengakibatkan udang benar-benar pingsan. Warna kulit udang akan berubah menjadi kehitaman. Perubahan ini akan terlihat jelas pada warna kaki dan bagian segmennya.
Udang yang sudah dipingsankan akan diangkut dalam bak. Embun yang menempel pada tubuh udang pun dibersihkan.
Ketika udang dipingsankan, sebaiknya disiapkan juga media untuk menyimpan udang, yaitu serbuk gergaji. Serbuk gergaji yang baik adalah yang benar-benar kering dan tidak mengandung damar. Serbuk tersebut sudah didinginkan sampai suhu berkisar 12—14°C.
Ratakan serbuk gergaji di dasar kardus setebal 3 cm. Setelah itu, susun udang yang sudah pingsan dalam kondisi telungkup. Atur barisan secara selang-seling sampai memenuhi permukaan serbuk.
Taburi lagi bagian atasnya dengan serbuk gergaji setebal 3 cm. Selanjutnya, susun lagi udang pingsan di atas taburan serbuk gergaji tersebut. Pada bagian atas wadah sebaiknya diberi kardus es untuk menjaga suhu udang tetap rendah. Cara ekspor udang ini bisa membuat udang tetap bertahan hidup selama 24 jam. Risiko kematian udang pun hanya 12 persen. Jika sedang musim dingin, risiko kematiannya dapat menurun hanya sebesar 3 persen.
Sumber : https://www.pertanianku.com/begini-cara-ekspor-udang-agar-tetap-segar/