(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

Budidaya Ikan Koi, si Cantik Berdaya Jual Tinggi

Admin dkpp | 21 Juni 2022 | 236 kali

Budidaya Ikan Koi, si Cantik Berdaya Jual Tinggi

Oleh:

Adelina Kartika

 

Tancho, Chagoi, Showa, Kohaku, Sanke, Ochiba, Shiro Utsuri

Bagi para pecinta Koi, nama-nama tersebut pasti tidak asing. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kusrini, Cindelaras, dan Prasetio (2015), ikan hias Koi atau Nishikigoi merupakan ikan hias yang banyak diminati karena keindahan bentuk badan dan warnanya. Selain itu, ikan Koi juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.

Pada umumnya, terdapat tiga level kualitas ikan Koi. Pertama, Pond Quality yang diperoleh dari hasil sortir dari breeder koi, toko ikan hias, atau peternak ikan koi. Meskipun begitu, tidak jarang akan ditemukan ikan yang indah dan menarik. Namun, ikan koi pada level ini memiliki harga yang cukup murah, dan jarang digunakan untuk lomba. Kedua, Ornamental Quality dimana ikan koi pada level ini memiliki catatan garis darah yang dapat dipertanggungjawabkan, memiliki bentuk tubuh dan warna yang indah. Ikan koi pada level ini dapat dijadikan sebagai indukan yang baik. Terakhir, Show Quality yang mana ikan Koi pada level ini memiliki kriteria yang layak untuk mengikuti kontes. Pada level ini, ikan koi memiliki bentuk tubuh yang bagus, kulit sisik tampak mengkilap, kiwa yang tajam, batas tegas antar warna, warna merata, dan memiliki pola yang seimbang.

Untuk mengikuti lomba, maka kriteria ikan akan semakin ketat sesuai dengan standar penjuriannya, minimal memiliki show quality yang baik. Ikan Koi dengan tubuh yang indah dan warna yang cantik akan memiliki nilai jual yang tinggi. Terlebih lagi, untuk ikan Koi yang pernah memenangkan lomba akan memiliki nilai jual lebih tinggi. Jadi, ikan Koi tidak hanya dapat dinikmati keindahannya, tetapi juga memiliki nilai jual yang tinggi.

Tertarik untuk budidaya? Yuk simak cara budidaya ikan Koi berikut ini.

1.    Pilih indukan yang berkualitas

Indukan ikan yang baik tentunya akan menghasilkan anakan yang bekualitas pula. Pilihlah indukan yang sehat, memiliki bentuk tubuh yang ideal, memiliki pola dan warna yang cerah, morfologi tubuh yang tidak cacat. Indukan-indukan yang sudah terpilih ini hendaknya diperlihara dengan baik agar nantinya siap untuk dipijahkan.

2.    Persiapkan kolam

Pembudidayaan ikan tentunya memerlukan kolam yang mencukupi bagi ikan-ikan. Kolam ini hendaknya mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pastikan saluran air pada kolam terjaga dengan baik. Kolam induk jantan dan betina dipisahkan agar ikan-ikan tersebut tidak memijah secara massal yang dapat merugikan karena ikan koi memiliki kecenderungan memakan telur yang dihasilkan setelah pemijahan terjadi.

3.    Pemijahan ikan

Tahapan ini merupakan tahapan penting dalam pembudidayaan ikan Koi karena pada tahap inilah dapat ditentukan berhasil atau tidaknya pembudidayaan. Telur yang bekualitas baik akan berwarna kuning jernih, dan telur dalam keadaan jelek akan berwarna agak keruh. Dalam satu kali pemijahan, telur yang dihasilkan berkisar antara 100.000 hingga 150.000 butir, dan akan menetas dalam waktu 2 hingga 3 hari.  

4.    Jaga kualitas air

Selama proses pembudidayaan ikan ini, kebersihan kolam merupakan hal yang penting. Dengan mengetahui kondisi air, maka pembudidaya dapat menentukan perlakuan yang tepat agar kualitas air tetap optimal. Kualitas air, termasuk suhu dan tingkat kekeruhan air hendaknya diperhatikan setiap hari, sehingga disarankan untuk tetap mengganti air minimal sebulan sekali.

5.    Perhatikan jumlah ikan dalam satu kolam.

Ikan koi memerlukan ruang gerak yang cukup besar, sehingga nantinya mereka dapat berkembang dengan baik.

Selain hal-hal diatas, pemberian pakan juga perlu diperhatikan. Berilah pakan ikan Koi berupa pelet, dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari sebanyak 3 % bobot tubuh ikan.