Budidaya Ikan Koi, si Cantik Berdaya Jual Tinggi
Oleh:
Adelina Kartika
Tancho,
Chagoi, Showa, Kohaku, Sanke, Ochiba, Shiro Utsuri
Bagi
para pecinta Koi, nama-nama tersebut pasti tidak asing. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Kusrini, Cindelaras, dan Prasetio (2015), ikan hias Koi atau Nishikigoi merupakan ikan hias yang
banyak diminati karena keindahan bentuk badan dan warnanya. Selain itu, ikan
Koi juga dipercaya dapat membawa keberuntungan bagi pemiliknya.
Pada
umumnya, terdapat tiga level kualitas ikan Koi. Pertama, Pond Quality yang diperoleh dari hasil sortir dari breeder koi,
toko ikan hias, atau peternak ikan koi. Meskipun begitu, tidak jarang akan
ditemukan ikan yang indah dan menarik. Namun, ikan koi pada level ini memiliki
harga yang cukup murah, dan jarang digunakan untuk lomba. Kedua, Ornamental Quality dimana ikan koi pada
level ini memiliki catatan garis darah yang dapat dipertanggungjawabkan,
memiliki bentuk tubuh dan warna yang indah. Ikan koi pada level ini dapat
dijadikan sebagai indukan yang baik. Terakhir, Show Quality yang mana ikan Koi pada level ini memiliki kriteria
yang layak untuk mengikuti kontes. Pada level ini, ikan koi memiliki bentuk
tubuh yang bagus, kulit sisik tampak mengkilap, kiwa yang tajam, batas tegas
antar warna, warna merata, dan memiliki pola yang seimbang.
Untuk
mengikuti lomba, maka kriteria ikan akan semakin ketat sesuai dengan standar
penjuriannya, minimal memiliki show quality yang baik. Ikan Koi dengan tubuh
yang indah dan warna yang cantik akan memiliki nilai jual yang tinggi. Terlebih
lagi, untuk ikan Koi yang pernah memenangkan lomba akan memiliki nilai jual
lebih tinggi. Jadi, ikan Koi tidak hanya dapat dinikmati keindahannya, tetapi
juga memiliki nilai jual yang tinggi.
Tertarik
untuk budidaya? Yuk simak cara budidaya ikan Koi berikut ini.
1.
Pilih
indukan yang berkualitas
Indukan ikan
yang baik tentunya akan menghasilkan anakan yang bekualitas pula. Pilihlah
indukan yang sehat, memiliki bentuk tubuh yang ideal, memiliki pola dan warna
yang cerah, morfologi tubuh yang tidak cacat. Indukan-indukan yang sudah
terpilih ini hendaknya diperlihara dengan baik agar nantinya siap untuk
dipijahkan.
2.
Persiapkan
kolam
Pembudidayaan
ikan tentunya memerlukan kolam yang mencukupi bagi ikan-ikan. Kolam ini
hendaknya mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pastikan saluran air pada
kolam terjaga dengan baik. Kolam induk jantan dan betina dipisahkan agar
ikan-ikan tersebut tidak memijah secara massal yang dapat merugikan karena ikan
koi memiliki kecenderungan memakan telur yang dihasilkan setelah pemijahan
terjadi.
3.
Pemijahan
ikan
Tahapan ini
merupakan tahapan penting dalam pembudidayaan ikan Koi karena pada tahap inilah
dapat ditentukan berhasil atau tidaknya pembudidayaan. Telur yang bekualitas
baik akan berwarna kuning jernih, dan telur dalam keadaan jelek akan berwarna
agak keruh. Dalam satu kali pemijahan, telur yang dihasilkan berkisar antara
100.000 hingga 150.000 butir, dan akan menetas dalam waktu 2 hingga 3
hari.
4.
Jaga
kualitas air
Selama proses
pembudidayaan ikan ini, kebersihan kolam merupakan hal yang penting. Dengan
mengetahui kondisi air, maka pembudidaya dapat menentukan perlakuan yang tepat
agar kualitas air tetap optimal. Kualitas air, termasuk suhu dan tingkat
kekeruhan air hendaknya diperhatikan setiap hari, sehingga disarankan untuk
tetap mengganti air minimal sebulan sekali.
5.
Perhatikan
jumlah ikan dalam satu kolam.
Ikan koi
memerlukan ruang gerak yang cukup besar, sehingga nantinya mereka dapat
berkembang dengan baik.
Selain
hal-hal diatas, pemberian pakan juga perlu diperhatikan. Berilah pakan ikan Koi
berupa pelet, dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari sebanyak 3 % bobot tubuh
ikan.