(0362) 21440
dkpp@bulelengkab.go.id
Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan

LOMBA MASAK OLAHAN TEMPE UPAYA MENDORONG BUDIDAYA KEDELAI DAN JAGUNG SECARA LOKAL

Admin dkpp | 03 Juni 2025 | 459 kali

Pemerintah Kabupaten Buleleng melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan Lomba Masak Kreasi Olahan Tempe Tahun 2025 Tingkat SMK se-Kabupaten Buleleng bertempat di Gedung Wanita Laksmi Graha, yang dimeriahkan dengan Gelar Pangan Lokal dan Produk Unggul Daerah.
Lomba Masak Kreasi Olahan Tempe ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Tempe Nasional dan Bulan Bung Karno VII Tahun 2025. Dalam kesempatan ini hadir Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra, Sp.OG bersama Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna SH., Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Buleleng bersama Sekretaris, jajaran Pimpinan SKPD / BUMD lingkup Pemkab Buleleng serta hadirin undangan lainnya.
Tempe merupakan sumber protein nabati berasal dari pangan lokal buleleng yang strategis untuk dapat dibuat berbagai produk olahan. Kedepannya, diharapkan kegiatan ini terus berkelanjutan dengan bahan baku olahan yang lebih variatif dari berbagai komoditas, terkait hal tersebut nantinya ibu & bapak guru dapat membimbing para siswa untuk membuat eksperimen olahan pangan lokal lainnya, terutama komoditi pengganti Beras.

Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menyampaikan bahwa pemilihan tempe sebagai bahan utama lomba bukan tanpa alasan. Ia menekankan pentingnya tempe sebagai salah satu sumber protein abadi yang bernilai tinggi, sekaligus merupakan bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan. 

“Dulu tempe dianggap makanan masyarakat bawah, tapi dari segi kualitas, proteinnya sangat bagus. Kita harap ke depan bahan baku tempe seperti kedelai bisa dipenuhi dari lokal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Buleleng tengah mendorong budidaya kedelai dan jagung secara lokal sebagai alternatif sumber pangan. Program pertanian lokal ini disebut telah berhasil mengembangkan nasi jagung, dan ke depan akan diarahkan juga pada diversifikasi pangan seperti nasi dari ketela dan olahan tempe yang inovatif.

Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap para pelajar SMK tidak hanya mampu berinovasi dalam pengolahan pangan, tetapi juga mampu mengembangkan produk olahan lokal yang dapat meningkatkan pendapatan dan memberi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan daerah.