Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra, menyampaikan bahwa pemilihan tempe sebagai bahan utama lomba bukan tanpa alasan. Ia menekankan pentingnya tempe sebagai salah satu sumber protein abadi yang bernilai tinggi, sekaligus merupakan bagian dari kearifan lokal yang perlu dilestarikan.
“Dulu tempe dianggap makanan masyarakat bawah, tapi dari segi kualitas, proteinnya sangat bagus. Kita harap ke depan bahan baku tempe seperti kedelai bisa dipenuhi dari lokal,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa Pemkab Buleleng tengah mendorong budidaya kedelai dan jagung secara lokal sebagai alternatif sumber pangan. Program pertanian lokal ini disebut telah berhasil mengembangkan nasi jagung, dan ke depan akan diarahkan juga pada diversifikasi pangan seperti nasi dari ketela dan olahan tempe yang inovatif.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap para pelajar SMK tidak hanya mampu berinovasi dalam pengolahan pangan, tetapi juga mampu mengembangkan produk olahan lokal yang dapat meningkatkan pendapatan dan memberi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan daerah.