Budidaya lele atau beternak lele sempat menjadi bahan candaan, padahal kegiatan ini bisa mendatangkan keuntungan yang menggiurkan dan “tahan banting” di segala kondisi. Misalnya, seperti pandemi kemarin yang hampir membuat sebagian besar sektor perekonomian lesu. Di tengah pandemi, seorang pembudidaya lele mampu memasok hingga 100 kg lele per pekan ke pasar dan rumah makan.
Berikut ini deretan kunci keberhasilan budidaya lele berdasarkan pengalaman pembudidaya yang sudah berpuluh-puluh tahun memelihara ikan berkumis ini.
Penuhi kebutuhan nutrisi
Budidaya lele umumnya berlangsung selama 55–60 hari. Namun, jika cara budidaya tepat dan nutrisi terpenuhi, panen bisa dilakukan lebih cepat. Selain itu, nutrisi yang tepat dapat membuat mortalitas atau tingkat kematian lele hanya sebesar 2–3 persen. Artinya, bila jumlah benih yang ditebar sebanyak 1.000 benih, jumlah benih yang mati maksimal 30 ekor saja.
Nutrisi tidak selamanya hanya bisa dipenuhi melalui pakan dari pabrik. Pembudidaya juga bisa menghemat biaya pakan dengan meracik pakan mandiri. Namun, meracik pakan tidak boleh dilakukan sembarangan karena pembudidaya harus mengetahui kandungan protein yang pas untuk lele.
Belajar meracik pakan bisa dilakukan di mana saja, salah satunya secara otodidak dengan buku panduan dari Penebar Swadaya yang berjudul Beternak Lele Mudah, Kita Aja yang Bikin Repot. Buku ini ditulis oleh praktisi pembudidaya lele yang sudah berpengalaman dan teruji di lapangan.
Pasalnya, kelebihan atau kekurangan protein dapat menyebabkan masalah. Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan kurang optimal, sedangkan protein yang berlebihan kurang efisien. Protein pakan ideal untuk lele sebesar 30–32 persen.
Bahan-bahan yang dapat digunakan untuk meracik pakan secara mandiri adalah tepung ikan, dedak, padi, tepung tapioka, tepung tulang daging, minyak ikan, vitamin, dan mineral.
Berikan probiotik
Selain pakan, pembudidaya juga dapat membuat probiotik sendiri dengan mengisolasi probiotik dari pupuk guano atau kotoran kelelawar. Probiotik berfungsi menjaga kualitas air dan meningkatkan palabilitas atau kemampuan untuk merasa, mencicipi, dan mengecap. Probiotik dapat diberikan sebanyak 3 ml per pekan ke dalam kolam.
Menebar garam
Pemberian garam ke dalam kolam dapat berfungsi sebagai disinfektan alami yang mampu mencegah serangan penyakit seperti moncong putih yang muncul pada musim hujan.
Buat sumur bor
Sumur bor berfungsi untuk mengantisipasi kekurangan air pada musim kemarau.
Sumber : https://www.pertanianku.com/budidaya-lele-bisnis-yang-tidak-pernah-ada-matinya/