Selama ini produksi singkong di Indonesia tergolong melimpah karena tanaman ubi kayu ini sangat mudah ditanam. Sebenarnya, singkong menyimpan potensi sebagai bahan pangan bergizi. Salah satu produk turunan dari singkong adalah tepung singkong atau tepung kasava bimo yang dapat digunakan untuk membuat berbagai hidangan.
Pembuatan tepung kasava bimo dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan). Tepung dibuat dengan menggunakan starter Biologically Modified Cassava Flour (Bimo-CF). Starter Bimo-CF merupakan bibit fermentasi yang berbentuk bubuk dan mengandung beragam mikroba bakteri asam laktat alami.
Peneliti Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (BB Pascapanen), Dr. Misgiyarta, menjelaskan, starter tersebut mampu mengubah karakter tepung yang tadinya tidak disukai oleh konsumen jadi lebih disukai.
“Kita mengubah karakter tepung singkong mulai dari aroma, rasa, tekstur, elastisitas, warna, daya simpan, hingga fiskositas untuk menghasilkan tepung sesuai preferensi konsumen,” terang Misgiyarta seperti dilansir dari laman litbang.pertanian.go.id.
Dari proses pembuatan tersebut terciptalah tepung yang beraroma segar, tidak pahit, berwarna putih, dan bertekstur lebih halus dari tepung singkong umumnya.
Untuk mengubah singkong menjadi tepung kasava bimo, singkong perlu dikupas hingga bersih, dicuci, dan diiris dengan ketebalan 2–4 mm. Setelah itu, singkong direndam atau difermentasi selama 12 jam dengan dosis 1 kg Bimo-CF untuk 1 ton singkong. Selanjutnya, singkong yang sudah direndam ditiriskan, lalu dibilas dengan air bersih sebanyak 1–2 kali. Setelah itu, singkong dikeringkan/dijemur hingga kadar airnya maksimal 12 persen. Terakhir, singkong diolah menjadi tepung dan diayak dengan ayakan 100 mesh.
Singkong yang sudah berubah wujud menjadi tepung dapat langsung dikemas agar memudahkan proses pemasaran dan distribusi.
“Dengan starter BIMO-CF, fermentasi lebih cepat menjadi 12 jam yang pada umumnya proses 3 hari perendaman. Keunggulan lainnya adalah dapat menggunakan singkong manis ataupun semipahit, yang biasanya hanya pakai singkong manis,” jelas Misgiyarta.
Tepung kasava bimo bisa diolah menjadi roti, tetapi untuk menghasilkan adonan yang sempurna, tepung perlu dicampur dengan tepung lokal lainnya. Selain roti, tepung singkong ini juga bisa digunakan untuk membuat aneka kue, seperti kue basah, kue kering, brownies, dan lainnya.
Tepung yang berasal dari singkong ini dapat menjadi pilihan bagi masyarakat. Tepung kasava bimo mengandung serat pangan yang tinggi dan bebas gluten sehingga tepung ini cocok digunakan oleh penderita alergi gluten. Pegiat program diet atau penderita diabetes juga aman mengonsumsi tepung ini.
Sumber :https://www.pertanianku.com/ubah-singkong-jadi-tepung-yang-lebih-sehat-dan-menguntungkan/