Saat ini teknik akuaponik sudah mulai digunakan banyak orang karena dinilai efektif untuk meningkatkan potensi lahan. Pasalnya, pekebun bisa memanen ikan dan sayur sekaligus dari satu lahan saja. Apalagi, saat ini teknologi pertanian semakin berkembang dengan baik sehingga kegiatan berkebun semakin mudah dan efisien. Meski dipelihara bersamaan dengan sayur, panen ikan dari instalasi juga bisa meningkat 10 kali lipat dengan teknik akuaponik bioflok.
Rata-rata sayuran dan ikan dari akuaponik dapat dipanen sebanyak 50–100 ekor ikan dan 10 kg sayuran dengan 30 pot sayur per 1 m2. Dengan teknologi akuaponik bioflok, petani bisa mendapatkan panen ikan lebih banyak. Teknik budidaya dengan bioflok sebenarnya sudah diadopsi oleh pembudidaya ikan air tawar seperti ikan lele. Prinsip dasar dari teknik budidaya ini adalah pemeliharaan ikan dengan menumbuhkan mikroorganisme.
Mikroorganisme yang sengaja ditumbuhkan berfungsi mengolah limbah budidaya menjadi gumpalan-gumpalan kecil atau flock. Gumpalan-gumpalan itu akan menjadi makanan alami bagi ikan. Pertumbuhan mikroorganisme dapat dipacu dengan memberikan probiotik dan pemasangan aerator. Mesin aerator berfungsi menyuplai kebutuhan oksigen dan mengaduk air kolam.
Berikut ini langkah-langkah mengelola akuaponik bioflok.
Sumber : https://www.pertanianku.com/akuaponik-bioflok-bikin-panen-ikan-10-kali-lipat/