Kehadiran teknologi untuk mengoptimalkan produksi pertanian sangat diperlukan pada masa ini. Berangkat dari permasalahan tersebut, perusahaan DeepTech asal Singapura, JAH Cultura memperkenalkan teknologi pengolahan air bernama Unitatem. Teknologi ini tidak memerlukan sumber energi dan bisa didaur ulang untuk meminimalisir limbah.
Menurut CEO dan Co-Founder JAH Tech, Tan Chong Hui, teknologi rekayasa JAH Cultura dapat membantu meningkatkan produksi pada beragam komoditas hortikultura maupun perikanan.
“Studi kelayakan efek air olahan JAH Cultura terhadap sayuran yakni peningkatan hasil sebesar 21,42% untuk benih pakcoy yang diberi perlakuan dan tanaman pakcoy yang ditanam dengan air yang diolah menunjukkan hasil yang meningkat sebesar 18,5% di bawah kondisi laboratorium,” paparnya, saat acara Cultivating A Sustainable Future with JAH Cultura di Hotel Santika Premium Hayam Wuruk, Jakarta.
Unitatem dapat menjaga kualitas tanah dan mempengaruhi kondisi benih yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman. Sementara pada akuakultur, teknologi ini dapat digunakan untuk pengolahan air dan pelet. Pelet yang diberikan perlakuan unitatem terbukti dapat membuat ikan lebih aktif. Teknologi dapat mewujudkan perkembangan pertanian berkelanjutan yang telah menjadi komitmen negara Indonesia dalam rangka menerapkan Sustainable Development Goals (SDGs).
Direktur Perbenihan Kementerian Pertanian, Dr. Inti Pertiwi Nashwari, S.P., M.Si., menyambut baik inovasi teknologi yang dihadirkan JAH Cultura itu. Ia juga menawarkan agar Unitatem diujicobakan di Indonesia. Jika terbukti efektif meningkatkan produktivitas komoditas pertanian bisa menjadi pertimbangan untuk diadopsi di Indonesia.
“Kami mendukung setiap upaya meningkatkan produktivitas produk hortikultura Indonesia,” tuturnya.
Sebagai informasi, kegiatan diskusi tersebut diselenggarakan oleh JAH Cultura yang bekerjasama dengan Majalah Trubus. Beberapa narasumber yang hadir dalam kegiatan tersebut di antaranya Pengawas Perikanan Madya Balai Perikanan Air Tawar, Dr. Ade Sunarma,S.Pi., M.Si.Selain itu hadir pula, Direktur Perbenihan Kementerian Pertanian, Dr. Inti Pertiwi Nashwari,S.P., M.Si; Cultural Communication Psychosocial, Dr. Dwi Rini Sovia Firdaus, S.P., M.Comn; serta CEO dan Co-Founder JAH Tech, Tan Chong Hui.
Kegiatan ini juga turut mengundang praktisi serta akademisi di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan.
Sumber : https://www.pertanianku.com/jah-cultura-hadirkan-teknologi-pengolahan-air-untuk-pertanian-dan-perikanan/